
POTENSI gempa bumi di wilayah Jawa Barat tergolong tinggi. Untuk itu, BMKG terus menambah jumlah sensor gempa.
"Pada 2019, kita hanya memiliki sensor kurang dari 10. Tahun ini, kita sudah memiliki 33 sensor yang tersebar di Jawa Barat," ungkap Ketua Tim Bidang Data Pelayanan dan Informasi dari Stasiun BMKG Bandung Virga Librian, akhir pekan lalu di Sumedang.
Dia berharap jumlah ini akan terus meningkat di masa mendatang. Pasalnya, Jawa Barat tergolong rawan gempa dan sensor gempa sangat dibutuhkan.
Salah satu ancaman gempa bumi besar di Jawa Barat ialah di patahan Sesar Lembang. Sesar ini jika bergerak berpotensi menimbulkan gempa dengan magnitudo 6,5 hingga 7.
Virga menyatakan patahan sesar Lembang memanjang dari barat ke timur dengan panjang 29 km dari Kabupaten Bandung sampai Bandung Barat. Daerah yang terdampak jika sesar ini bergerak ialah Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Purwakarta, dengan besar kerusakan 6 sampai 8 MMI. Sementara untuk sumedang 5-6 MMI.
Khusus di Sumedang, lanjut dia, adanya gempa bumi tahun lalu, mengharuskan perlu adanya penguatan bangunan yang vital. "Terutama sekolah dasar, rumah sakit, gedung pemerintahan. Perlu menjadi perhatian yang sangat penting. Karena kalau terjadi bencana, sehingga bangunan vital tersebut lumpuh, mau kemana lagi. Perlu adanya pemetaan detail zona risiko gempa bumi Sesar Lembang," katanya.
Ia merekomendasikan langkah awal mitigasi gempa ialah dengan sosialisasi, jalur evakuasi dan rambu yang memadai. "Edukasi kepada masyarakat dan tingkatkan koordinasi, perlu ada penguatan kapasitas BPBD dan tim siaga bencana untuk beroperasi dan penyusunan SOP kedaruratan, serta gladi evakuasi secara rutin dan memadai," ujarnya. (H-2)