
PEMBALAP sepeda Indonesia Bernard Benyamin van Aert membawa pulang tiga medali dari ajang Asian Track Championships 2025 di Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia, pada 21-27 Februari 2025.
Bernard meraih medali perunggu di nomor elimination race, kemudian, bersama Terry Yudha, mendapatkan medali perunggu nomor madison. Olimpian Paris 2024 itu juga meraih medali perak dari nomor omnium.
"Alhamdulillah, berjalan dengan lancar enggak ada kendala, paling di hari pertama di elimination udah crash, sempat jatuh," kata Bernard, Kamis (27/2).
Bernard menceritakan insiden tersebut terjadi ketika salah satu pembalap Qatar melakukan kesalahan yang menyebabkan crash cukup besar sehingga velg sepeda bagian depan dan belakang pecah.
"Cukup parah, Puji Tuhan, saya aman, lukanya enggak terlalu besarlah cuma lecet-lecet saja. Hanya, sepedanya saja yang ada retak pecah
velg depan belakang," ujar Bernard.
Meski mengalami kecelakaan di nomor pertama yang dia ikuti, Bernard berhasil menyelesaikan dua nomor lain dengan baik. Namun, satu hal yang menjadi catatan adalah ia selalu kalah dari atlet Jepang.
Menurut Bernard, pembalap 'Negeri Sakura; menjadi kompetitor terkuatnya krena mereka telah banyak berlomba di tingkat dunia.
"Kita juga bersaing dengan Korea, dan juga ada dari Arab, Kazakhstan, Hong Kong juga. Cuma, kalau Jepang memang udah beda kelas kita,
jadi memang Jepang step-nya sudah satu level di atas kita, makanya agak berat buat melawan Jepang," kata Bernard.
Berbekal poin dari dua ajang di Malaysia, Bernard bersama Terry dan tiga atlet balap sepeda Indonesia lainnya, yakni Dika Alif Dhentaka, Yosandy Darmawan, dan Muhammad Andy, selanjutnya akan mengikuti UCI Track Nations Cup 2025 di Konya, Turki, bulan depan.
Mereka harus mengantongi minimal 250 poin untuk dapat mengikuti ajang yang juga penentu untuk berkompetisi di World Championship.
Selain Bernard, Terry meraih medali perunggu nomor scratch elite putra dalam Asian Track Championships 2025. (Ant/Z-1)