
Generasi Z kini semakin sadar akan pentingnya investasi, namun tidak sedikit yang masih ragu dalam mengambil langkah pertama. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar, percaya bahwa literasi keuangan adalah kunci bagi anak muda untuk dapat berinvestasi dengan bijak dan menghindari jebakan investasi bodong.
Menurut Alexandra, generasi muda memiliki potensi besar dalam membentuk masa depan ekonomi bangsa. Namun, tanpa pemahaman yang tepat mengenai investasi, mereka dapat terjebak dalam investasi bodong atau skema yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Oleh karena itu, edukasi finansial harus dilakukan sejak dini agar mereka dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan strategis.
Menyesuaikan Investasi dengan Profil Risiko
Langkah pertama dalam berinvestasi adalah memahami tujuan finansial. Alexandra menekankan bahwa setiap individu harus memiliki tujuan yang jelas dalam berinvestasi, apakah itu untuk membeli rumah, melanjutkan pendidikan, mempersiapkan dana pensiun, atau hanya untuk mendapatkan penghasilan pasif. Dengan tujuan yang jelas, seseorang dapat memilih instrumen investasi yang paling sesuai dengan kebutuhannya.
Selain itu, penting bagi setiap investor untuk mengenali profil risiko masing-masing. Tidak semua instrumen investasi cocok untuk semua orang. Ia menjelaskan bahwa bagi orang yang baru memulai dan memiliki toleransi risiko rendah, obligasi atau surat utang yang diterbitkan pemerintah dapat menjadi pilihan yang aman. Obligasi ini menawarkan keuntungan yang stabil dan risiko yang lebih rendah dibandingkan instrumen lainnya.
Sementara itu, bagi mereka yang memiliki toleransi risiko menengah, reksa dana bisa menjadi pilihan yang lebih fleksibel. Reksa dana memungkinkan investor untuk mendiversifikasi asetnya, sehingga risiko lebih tersebar dan tidak hanya bergantung pada satu instrumen. Ada juga reksa dana syariah bagi mereka yang ingin berinvestasi sesuai dengan prinsip keuangan Islam.
Bagi investor yang sudah lebih berpengalaman dan memiliki toleransi risiko tinggi, investasi saham bisa menjadi pilihan menarik. Saham menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar, tetapi juga memiliki risiko yang lebih tinggi. Oleh karena itu, Alexandra menekankan pentingnya edukasi sebelum terjun ke dunia saham agar keputusan yang diambil lebih matang dan berdasarkan analisis yang kuat.
Solusi Digital untuk Generasi Muda
Bank Mandiri memahami bahwa anak muda lebih menyukai kemudahan dalam berinvestasi. Oleh karena itu, Alexandra menekankan pentingnya platform digital seperti Livin’ by Mandiri yang tidak hanya mempermudah transaksi keuangan tetapi juga menyediakan akses ke berbagai instrumen investasi.
Lebih dari sekadar aplikasi perbankan, Livin’ by Mandiri menjadi solusi keuangan lengkap yang dapat membantu generasi muda mengelola keuangan mereka dengan lebih baik. Dengan lebih dari 29,3 juta pengguna, aplikasi ini memungkinkan transaksi non-tunai yang praktis, pembayaran KPR, cicilan kendaraan, serta akses ke instrumen investasi seperti saham dan obligasi.
Selain menghadirkan layanan digital, Bank Mandiri juga aktif mengedukasi anak muda melalui media sosial seperti Instagram, YouTube, dan TikTok. Dengan pendekatan yang lebih kreatif dan relevan dengan gaya hidup Gen Z, Bank Mandiri berharap dapat meningkatkan kesadaran literasi keuangan di kalangan anak muda.
Dengan kombinasi inovasi teknologi, kemudahan layanan, serta edukasi keuangan yang berkelanjutan, Bank Mandiri berharap dapat terus menjadi mitra keuangan terpercaya bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi muda Indonesia. Alexandra percaya bahwa dengan literasi keuangan yang lebih baik, generasi muda dapat membangun masa depan yang lebih stabil dan sejahtera. (E-3)