AS Ingin Bantu Israel Keroyok Iran

4 hours ago 1
AS Ingin Bantu Israel Keroyok Iran Ilustrasi.(Dok Al-Jazeera)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mempertimbangkan untuk ikut berperang dan bergabung dalam serangan Israel terhadap Iran. Ia mengadakan pertemuan pada Selasa (17/6) dengan tim keamanan nasionalnya yang berlangsung hampir 90 menit.

Salah satu target potensial bagi AS yaitu fasilitas nuklir Fordo milik Iran. Fasilitas itu berada jauh di bawah tanah dan hanya Amerika yang memiliki bom seberat 30.000 pon yang mampu menghancurkannya. Demikian laporan koresponden keamanan Frank Gardner ke BBC, kemarin.

Penasihat Trump berbeda pendapat mengenai langkah tersebut. Menurut para ahli, langkah AS bersama Israel mengeroyok Iran akan mengubah sepenuhnya konflik tersebut. Dalam tiga hari terakhir, sedikitnya 30 pesawat tanker militer AS yang digunakan untuk mengisi bahan bakar jet tempur dan pesawat pengebom telah diterbangkan ke Eropa.

Menurut pengawas nuklir PBB, Israel menyerang dua lokasi produksi sentrifus Iran dalam semalam. Iran mengatakan pihaknya menargetkan Israel dengan rudal hipersonik Fattah-1 ke arah Tel Aviv. Rudal hipersonik melaju lebih dari lima kali kecepatan suara dan dapat bermanuver di tengah penerbangan, sehingga membuatnya lebih sulit dilacak dan dicegat.

Tidak akan menyerah

Seolah tahu dengan rencana AS itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memberikan pernyataan tegas dalam pidatonya yang disiarkan oleh televisi pemerintah. Dia menegaskan bahwa Iran tidak akan tunduk dalam menghadapi tekanan dan memperingatkan AS agar tidak ikut campur dalam konflik.

"Negara ini tidak akan pernah menyerah," kata Khamenei dikutip AFP, kemarin. "Amerika harus tahu bahwa intervensi militer apa pun niscaya akan mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki," lanjutnya.

Hal itu terjadi saat Israel dan Iran memasuki hari keenam baku serang dalam konfrontasi paling intens mereka dalam sejarah. Ini memicu kekhawatiran akan konflik berlarut-larut yang dapat melanda Timur Tengah. 

Para petinggi Rusia, menurut Daily Mail, mendesak Gedung Putih untuk tidak ikut campur dalam konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran karena aset militer Amerika terus menekan kawasan tersebut. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov menyatakan bahwa bantuan militer AS kepada Israel dapat secara radikal mengganggu stabilitas Timur Tengah. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan dunia hanya tinggal beberapa milimeter lagi dari bencana.

Indonesia menentang

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan bahwa instalasi nuklir di Iran tidak dapat diserang dalam keadaan apa pun karena dapat membahayakan keselamatan manusia dan merusak lingkungan hidup. Menurut juru bicara Kemenlu RI Rolliansyah Soemirat dalam arahan pers secara daring di Jakarta, kemarin, hal tersebut sesuai dengan aturan yang dikeluarkan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan disepakati bersama oleh seluruh negara anggota PBB.

"Serangan terhadap instalasi nuklir di Iran juga mengancam keselamatan penduduk sipil termasuk WNI dan berpotensi menjadi bencana kemanusiaan," ujar Rolliansyah.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kemenlu RI Judha Nugraha menambahkan ada 386 WNI di Iran yang mayoritas pelajar dan mahasiswa, khususnya yang menetap di Kota Qom. "Sebanyak 194 warga negara Indonesia (WNI) saat ini berada di Israel. Mereka peserta program magang pendidikan yang berada di Kota Arafat, wilayah selatan Israel," kata Judha.

Jumlah korban

Serangan Israel telah menghantam fasilitas nuklir dan militer di sekitar Iran, tak terkecuali kawasan permukiman. Kawasan permukiman di Israel juga terkena serangan. Pemerintah asing langsung bergegas mengevakuasi warga negara mereka dari kedua negara. 

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Senin (16/6) bahwa sedikitnya 24 orang tewas di Israel dan ratusan lain terluka sejak serangan balasan Iran dimulai pada Jumat (13/6). Iran mengatakan pada Minggu (15/6) bahwa serangan Israel menewaskan sedikitnya 224 orang, termasuk komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. 

Selain hantaman rudal, Iran mengalami serangan siber. Kemarin, Iran menahan lima tersangka agen badan intelijen Mossad Israel atas tuduhan mencoreng citra negara tersebut secara daring. "Para tentara bayaran ini berusaha menebar ketakutan di antara masyarakat dan mencoreng citra sistem suci Republik Islam Iran melalui aktivitas mereka yang terencana secara daring," kantor berita Tasnim dan ISNA mengutip pernyataan dari Garda Revolusi. 

Pekerjaan kotor

Selain mengincar nuklir, Israel juga ingin membunuh Khamenei. Ketika ditanya ABC News, Selasa (17/6), terkait Trump menolak rencana Israel membunuh Khamenei karena khawatir meningkatkan konflik, Netanyahu berkata, "Itu tidak akan meningkatkan konflik, tetapi akan mengakhiri konflik."

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan bahwa perubahan rezim bukanlah tujuan perang ini. Itu bisa menjadi hasil, tetapi bukan tujuan. Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa setiap upaya mengubah pemerintahan di Iran akan mengakibatkan kekacauan. 

Namun, Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan dukungannya terhadap kebijakan itu. "Ini pekerjaan kotor yang dilakukan Israel untuk kita semua terhadap rezim mullah Iran," katanya. (I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |