AS dan Tiongkok Kembali ke Meja Perundingan Dagang 

11 hours ago 3
AS dan Tiongkok Kembali ke Meja Perundingan Dagang  Presiden AS Donald Trump(instagram/@realdonaldtrump)

PEJABAT tinggi dari pemerintahan Amerika Serikat (AS) dijadwalkan bertemu dengan delegasi Tiongkok di London pada Senin (9/6) dalam putaran terbaru negosiasi dagang antara Washington dan Beijing, sebagaimana diumumkan oleh Presiden Donald Trump, Jumat (6/6).

Pertemuan ini dilangsungkan setelah percakapan telepon antara Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada hari Kamis (6/6) yang digambarkan oleh Trump sebagai diskusi yang sangat positif.

Kedua pemimpin membahas upaya untuk mengatasi kebuntuan terkait tarif perdagangan dan akses terhadap pasokan mineral tanah jarang, yang sangat penting bagi rantai pasok global.

Delegasi Amerika Serikat akan dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer.

“Pertemuan itu akan berjalan dengan sangat baik,” tulis Trump di platform media sosialnya pada Jumat (6/6) sore, mengungkapkan optimisme terhadap hasil pembicaraan mendatang.

Menurut pernyataan Trump, percakapannya dengan Xi berlangsung selama sekitar 90 menit. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyebut bahwa Trump adalah pihak yang memprakarsai panggilan tersebut.

Dalam keterangannya, pihak Tiongkok menyatakan bahwa Xi meminta Trump untuk menghapus tindakan negatif yang telah diberlakukan oleh pemerintah AS terhadap Tiongkok. 

Xi juga menyoroti pentingnya stabilitas hubungan bilateral dalam situasi global yang tidak menentu.

Kementerian tersebut juga mengungkapkan bahwa selama pembicaraan, Trump menyampaikan bahwa AS senang menerima mahasiswa Tiongkok yang datang untuk belajar di Amerika, meskipun pemerintahannya sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk mencabut sebagian visa pelajar asal Tiongkok.

Pertemuan yang akan digelar di London ini dipandang sebagai langkah penting dalam meredakan ketegangan dagang yang telah berlangsung selama berbulan-bulan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |