Antisipasi Lahan Kebakaran Gambut, BPBD Kalsel Lakukan Pembasahan

9 hours ago 5
Antisipasi Lahan Kebakaran Gambut, BPBD Kalsel Lakukan Pembasahan Petugas BPBD Kalsel melakukan pembasahan lahan untuk mengantisipasi kebakaran pada lahan gambut.(MI/Denny Susanto)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan mulai mempersiapkan aksi pembasahan lahan gambut guna mengantisipasi ancaman meluasnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Terlebih, sungai dan kanal di Kalsel mulai mengering akibat kemarau.

Hal ini dikemukakan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, Selasa (29/7). 

"BPBD bersama instansi terkait kemarin telah melakukan pemantauan di lapangan dan menemukan kondisi kanal, embung dan sungai mulai mengering. Ini dikhawatirkan akan memicu meluasnya karhutla ke kawasan gambut," tuturnya.

Karena itu, dikatakan Bambang, pihaknya akan segera melakukan koordinasi untuk aksi pembasahan lahan gambut terutama di kawasan prioritas (ring satu) sekitar Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarbaru. 

"Ada penurunan tinggi muka air hingga 40 sentimeter, sehingga kita perlu menambah debit air di kanal dan embung untuk menjaga lahan gambut tetap basah. Sumber air akan kita ambil dari saluran irigasi dengan cara buka tutup," katanya.

Kepala BPBD Kalsel Gusti Yanuar Rifai usai Rakor Supervisi Kebakaran Hutan mengatakan, saat ini dua daerah di Kalsel yaitu Kota Banjarbaru dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah menetapkan status siaga darurat karhutla. 

"Dalam beberapa waktu terakhir karhutla terjadi di sejumlah daerah. Kondisi kemarau ekstrem ikut memicu terus meningkatnya kebakaran. Setiap hari muncul puluhan titik api," ujarnya.

Tercatat hingga pekan ke empat Juli 2025 jumlah titik api yang muncul di Kalsel mencapai 1.289 titik api dengan kejadian kebakaran hutan lahan sebanyak 40 kali. Suhu harian di Kalsel rata-rata 32-34 derajat celsius.

Data Pusdalops BPBD Kalsel mencatat pada Senin (28/7) titik api muncul di enam daerah, terbanyak di Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Utara, dan Hulu Sungai Selatan. (DY/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |