
BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, NusaTenggara Timur (NTT), mengeluarkan peringatan dini ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyusul aktifnya angin monsun timur pekan ini.
Angin monsun timur besifat kering bertiup dari Benua Australia ke Asia melalui Indonesia pada Juli sampai September yang menandai wilayah NTT telah memasuki musim kemarau.
Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Sti Nenote'k mengatakan, sampai Juli, sebagian besar wilayah NTT telah memasuki musim kemarau Selain itu, terpantau aktifnya gelombang Rossby yang menyebabkan peningkatan aktivitas pertumbuhan awan mulai pada 13-15 Juli yang memicu hujan ringan di wilayah Kabupaten Ende dan Ngada.
Kecepatan angin dilaporkan antara 20-40 kilometer per jam di Kabupaten Sabu Raijua dan suhu terendah 15 derajat celsius di wilayah Manggarai hingga Ngada dan dataran tinggi lainnya, serta tinggi gelombang di perairan dilaporkan maksimal 2,5 meter
"Waspadai angin kencang yang sifatnya kering yang berpotensi menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan di wilayah NTT," kata Sti Nenote'k di Kupang, Minggu (13/7).
Untuk itu, Sti mengimbau masyarakat NTT mewaspadai potensi angin kencang dan aktifnya angin monsun timur tersebut. Menurutnya, angin kencang yang bersifat kering membuat api mudah membesar dan meluas jika terjadi karhutla.
BMKG juga mengingatkan potensi banjir pesisir (rob) yang mengancam pesisir Pulau Flores sampai Alor, Pulau Sumba, Sabu, Raijua, Timor, dan Rote. (PO/E-4)