Akses Tertutup Longsor, 6 Korban di Trenggalek belum Berhasil Dievakuasi

Longsor di Trenggalek(MI/Faishol Taselan)

TIM gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur belum berhasil mengevakuasi enam korban tanah longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Bersama Tim Gabungan dari BPBD Trenggalek, Basarnas, TNI, Polri, dan para relawan, Selasa (20/5) pagi, Tim BPBD Jatim mulai berjibaku membersihkan material longsor yang menutup akses jalan ke lokasi.

“Lokasi longsor sulit dijangkau karena akses tertutup longsoran tanah, jadi harus disingkirkan lebih dulu,” kata Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto di Surabaya, Rabu (21/5).

Guna melakukan percepatan penanganan, Tim Gabungan BPBD Jatim juga mengerahkan alat berat, termasuk dari OPD terkait di lingkungan Pemkab Trenggalek. Berdasarkan update laporan Pusdalops BPBD Jatim, sekitar 12 unit rumah terdampak tanah longsor dan 5 unit rumah lainnya tertimbun, yakni 3 rumah di RT 16 dan 2 unit rumah di RT 15 RW 07 Dusun Kebonagung. 

Sebanyak 26 warga (13 laki-laki, 13 perempuan) telah mengungsi di Paseban Desa Depok, dan 6 warga RT 16 juga dilaporkan hilang. Mereka adalah Mesinem, Nitin, Tulus, Yatini, Yatemi dan Torik. Selain itu, sejumlah tiang listrik juga roboh hingga berakibat pada padamnya listrik. Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto melakukan koordinasi dengan OPD terkait untuk melakukan percepatan penanganan. Salah satunya dengan Dinas PU Bina Kabupaten Trenggalek untuk pengerahan alat berat dan Dinas Sosial untuk pendirian dapur umum.

Setidaknya, 3 alat berat yang dikerahkan untuk percepatan penanganan material longsor penutup jalan, yakni BPBD Kabupaten Trenggalek, Dinas PU Bina Marga Trenggalek dan milik BPBD Jombang. "Kami juga melakukan koordinasi dengan BMKG untuk memastikan kondisi cuaca di area terdampak longsor," ungkapnya. 

Hingga kini akses jalan yang tertutup material longsor menuju ke lokasi kejadian di RT 15 dan RT 16 Dusun Kebonagung secara perlahan mulai terbuka.
Dengan terbukanya akses ini, diharapkan proses pencarian dan evakuasi korban bisa lebih cepat dilakukan.(M-2)