Ahli Keamanan Pangan dan Gizi IPB Ungkap Bahaya Konsumsi Susu Berlebihan pada Anak

1 day ago 7
Ahli Keamanan Pangan dan Gizi IPB Ungkap Bahaya Konsumsi Susu Berlebihan pada Anak Ilustrasi(freepik.com)

KONSUMSI susu berlebihan pada anak bisa menimbulkan ancaman kesehatan, terutama mengganggu keseimbangan gizi. Hal itu dipaparkan Prof Ahmad Sulaeman, Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi IPB University

Ahmad Sulaeman menjelaskan, jumlah konsumsi susu harian harus disesuaikan dengan usia dan kebutuhan individu. Dan konsumsi berlebihan justru harus dihindari.

“Berapa banyak kita harus minum susu, itu sangat tergantung pada usia. Sejak bayi, apalagi di bawah 6 bulan, semua kebutuhan gizi bisa terpenuhi dari ASI. Setelah itu, ASI saja mungkin tidak cukup, dan setelah usia satu tahun, anak membutuhkan tambahan makanan lain atau MPASI,” jelasnya. 

Ia menyarankan, untuk anak usia sekitar satu tahun, konsumsi susu hanya berkisar 400 hingga 600 mililiter per hari. 

Susu, khususnya susu sapi, lanjutnya, meskipun menyediakan protein, lemak, beberapa vitamin, dan karbohidrat, namun tidak mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan. 

“Ketika anak mulai tumbuh, yang dibutuhkan bukan hanya protein dan lemak. Dia butuh juga serat dan komponen-komponen lain yang tidak ada di susu,” paparnya.

Untuk itu, konsekuensi dari konsumsi susu berlebihan adalah anak akan merasa kenyang dan kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan lain. Akibatnya, asupan gizi menjadi tidak seimbang. 

“Tidak bagus anak minum susu saja, nanti dia tidak tertarik pada makanan-makanan lain, akibatnya dia tidak mendapatkan gizi yang seimbang,” tegasnya. 

Dia kembali memaparkan, bahwa gizi seimbang harus memenuhi kebutuhan sesuai usia, aktivitas, dan kondisi tubuh. Hal itu mencakup bukan hanya protein, tetapi juga energi dari karbohidrat dan lemak, lemak esensial, vitamin larut lemak dan larut air, berbagai mineral (makro dan mikro), serat makanan, serta komponen lain yang penting bagi kesehatan.

“Kalau minum susu saja, berarti yang kita butuhkan itu tidak bisa terpenuhi. Bahkan kemungkinan karena di susu itu banyak lemaknya, bisa jadi obes (obesitas) gemuk,” ungkapnya.

Selain itu, hal tersebut bisa menyebabkan ketergantungan yang besar pada susu. Anak jadi kurang semangat untuk mengonsumsi makanan lain yang justru juga penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.

“Anak juga bisa mengalami kekurangan zat besi karena kurang mengonsumsi makanan lain yang kaya akan zat besi,”pungkasnya.(H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |