DIREKTUR Bina Pelayanan KB Wilayah Khusus Fajar Firdawati menggantikan peran Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN (Mendukbangga/KepalaBKKBN) Wihaji yang gagal melawat ke Lembata karena terhalang erupsi dua gunung nerapi.
Menteri sebelumnya dijadwalkan menyaksikan proses distribusi Makan Bergizi Geratis (MBG) di Posyandu Lamahora Barat II, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Kemudian Menteri juga dijadwalkan menyerahkan bantuan kepada keluarga nerisiko stunting, serta memantau pelaksanaan program Lansia Berdaya di Lamahora Timur. Rombongan juga memantau pelayanan KB di Puskesmas Kota Lewoleba, program untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui jarak Kelahiran. Namun rencana tersebut terpaksa ditangguhkan karena menteri dan rombongan gagal mendarat di Bandara Wunopito Lewoleba di Kabupaten Lembata, maupun di Bandara Gewatan Tanah di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Meski tidak dihadiri menteri, kunjungan hingga penyerahan bantuan tetap terlaksana diwakili oleh Direktur yang sudah lebih dahulu tiba di Lembata.
Dari pantauan Media Indonesia, Selasa (24/6), proses distribusi MBG di Posyandu Lamahora Barat II, Kecamatan Nubatukan, pun akhirnya disaksikan oleh Direktur Bina Pelayanan KB Wilayah Khusus Fajar Firdawati.
Nampak Bupati Lembata Kanisius Tuaq dan Wakil Bupati Mohamad Nasir, serta rombongan Forkopimda Lembata, menemani Direktur dalam lawatan ke empat titik di dalam Kota Lewoleba.
Distribusi Makan Bergizi Geratis (MBG) yang dilakukan hari ini ditujukan kepada 81 penerima Sasaran di Posyandu Lamahora Barat II, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, pun terpantau berjalan lancar.
Menu maupun proses penyaluran MBG terpantau lancar. Tampak distribusi MBG diberikan kepada nayi balita sebanyak 70, menyusui enam orang dan ibu hamil lima orang.
Menu yang disajikan pun lengkap, mulai nasi, sayuran, daging serta buah buahan. Ironisnya, distribusi Makan Bergizi Geratis itu seharusnya disaksikan oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN (Mendukbangga/KepalaBKKBN) Wihaji ternodai keluhan adanya sehelai rambut yang ditemukan di dalam nasi.
Direktur Bina Pelayanan KB Wilayah Khusus Fajar Firdawati kepada wartawan di Lembata menjelaskan, tujuan menteri datang ke Lembata adalah untuk memantau program, seperti pemberian makan gratis bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi balita.
"Pak Menteri ingin melihat apakah sudah berjalan program ini, karena kita Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN (Kemendukbangga/BKKBN) ada 10% dari target MBG adalah untuk 3B, ibu hamil, menyusui, dan anak non-PAUD," ujar Firdawati.
Ia menjelaskan, pemberian MBG ini untuk pencegahan stunting.
"Kita tahu bersama bahwa stunting harus dicegah agar anak-anak kita dapat menjadi generasi emas 2045," ujar Firdawati.
Kemudian, kata Firdawati, Menteri juga sebenarnya akan memberi bantuan kepada keluarga berisiko stunting dan melihat program Lansia Berdaya.
"Umur harapan hidup kita sudah membaik, usia lansia kita juga semakin banyak. Nah, bagaimana lansia kita tetap berdaya, menjadi produktif," ujar Firdawati.
"Kita juga ada pelayanan KB dari Puskesmas, itu program kita untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui jarak kelahiran," pungkasnya. (PT/E-4)