
V-belt motor matic adalah sabuk berbentuk huruf V yang terbuat dari bahan karet kuat dan fleksibel.
Fungsinya, sebagai penghubung dan penyalur tenaga dari mesin ke roda belakang pada motor matic melalui sistem CVT.
1. Usia Pakai V-Belt Sudah Habis
V-belt memiliki batas usia pakai, biasanya sekitar 20.000–25.000 km, tergantung merek dan kondisi pemakaian. Jika dibiarkan terlalu lama tanpa diganti, karet bisa retak dan putus mendadak.
2. Sering Membawa Beban Berlebih
Mengangkut beban berlebih membuat kinerja V-belt jadi ekstra berat, sehingga cepat aus atau sobek.
3. Kena Air atau Kotoran Berlebih
Air, debu, atau pasir yang masuk ke ruang CVT bisa merusak permukaan V-belt dan menyebabkan slip atau gesekan tak normal yang mempercepat kerusakan.
4. Komponen CVT Aus atau Tidak Seimbang
Roller, kampas kopling, atau pulley yang sudah aus bisa menimbulkan tekanan tidak merata pada V-belt, sehingga mempercepat kerusakannya.
5. Kurangnya Perawatan Rutin CVT
Jika bagian CVT jarang dibersihkan atau diperiksa, kotoran bisa menumpuk dan memperpendek umur V-belt.
6. Kualitas V-Belt Tidak Original
Menggunakan V-belt aftermarket yang murah dan tidak sesuai spesifikasi pabrikan bisa menyebabkan putus lebih cepat dari V-belt asli.
7. Gaya Berkendara yang Kasar
Sering memutar gas secara mendadak atau menarik gas terlalu dalam saat awal jalan bisa membuat V-belt bekerja terlalu keras dan cepat aus.
8. Pemasangan Tidak Tepat
Jika teknisi salah dalam memasang V-belt misalnya, terlalu kencang atau terlalu longgar, bisa menimbulkan ketegangan yang tidak wajar dan akhirnya putus.
Agar V-belt tidak mudah putus, cobalah ganti V-belt sesuai anjuran buku servis motor, lakukan servis CVT secara berkala.
Gunakan V-belt asli sesuai spesifikasi motor kamu dan hindari beban berlebih dan akselerasi mendadak. (Z-4)