
KEPALA Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty mengungkapkan bahwa 30 dari 75 orang peserta pesta gay yang digerebek di Megamendung, Puncak Bogor reaktif HIV.
Dari hasil tersebut, menurutnya akan ditindaklanjuti kembali oleh Puskesmas untuk mendapat hasil yang pasti.
"Jadi reaktif itu belum tentu positif, reaktif itu kan screening awal nanti untuk kepastiannya akan ditindaklanjuti oleh Puskesmas, dengan pemeriksaan yang lebih pasti untuk dipastikan dia HIV atau tidak," jelasnya kepada wartawan, Selasa (24/6).
Sebanyak 30 orang yang reaktif dan 45 lainnya nonreaktif. Maka dari itu, Dinkes Kabupaten Bogor baru melakukan langkah awal, yakni screening.
"Jadi dari 75 itu sebenernya kurang 10 persen warga dari Kabupaten Bogor dan bertempat tinggal di Kabupaten Bogor yang lainnya dari luar. Jadi lebih banyak dari luar. Jadi untuk yang bukan warga Bogor kita akan koordinasi dengan Dinkes wilayah tersebut, " ungkapnya.
Dalam kasus ini, Dinkes Kabupaten Bogor akan terus menindaklanjutinya. Karena banyak dari peserta tersebut yang reaktif HIV AIDS.
"Kita pasti akan lebih meningkatkan tindakan oreventif terhadap kelompok, kemudian kita juga semakin akankoordinasi dengan komisi AIDS itu, karena mereka kan yang langsung berhubungan dengan masyarakat, jadi tindakan preventif akan kita tingkatkan kembali," papar Fusia Meidiawaty.
Jika hasilnya positif HIV, Dinkes akan menanganinya melalui Puskesmas setempat.
"Yang pasti penderita HIV ya ada, untuk kasus kasus di Kabupaten Bogor tentunya kita terus menangani melalui Puskesmas," pungkasnya.
Perlu diketahui, pesta gay di Puncak Bogor ini digerebek oleh polisi pada Minggu (22/6) sekira pukul 00:30 WIB. Polisi berhasil mengamankan 75 orang dan sejumlah barang bukti, seperti alat kontrasepsi hingga pedang.
"Empat bungkus kondom baru belum terpakai, satu buah pedang utk pertunjukan seni tari. Seluruhnya yg diamankan ada 75 orang, terdiri dari 74 laki-laki dan 1 perempuan," kata Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara.
Menurutnya, modus pesta gay ini adalah family gathering. Penyelenggara juga menyebarkan undangan melalui media sosial dengan biaya pendaftaran Rp200 per orang.
"Lokasinya di salah satu villa di puncak. Panitia menyebarkan undangan dengan tema "family gathering" yang diisi dengan penampilan pentas dan pertunjukan lomba menyanyi dan lomba menari," pungkasnya. (Z-4)