6 Tewas Saat Rusia Gempur Kota Terbesar Kedua Ukraina, Kharkiv

5 hours ago 2
6 Tewas Saat Rusia Gempur Kota Terbesar Kedua Ukraina, Kharkiv Rusia menggempur Kharkiv, Ukraina menggunakan drone dan bom, yang menewaskan empat orang dan melukai hampir 60 lainnya.(SBU)

RUSIA menyerang kota Kharkiv, Ukraina, menggunakan drone dan bom dari pesawat pengebom. Pejabat setempat mengatakan empat orang tewas dan hampir 60 orang terluka. Dua orang juga dilaporkan tewas akibat serangan Rusia di Kherson, wilayah selatan Ukraina, menurut otoritas lokal.

Wali Kota Kharkiv, Ihor Terekhov, mengatakan pada Jumat malam sebanyak 48 drone, dua rudal, dan empat bom luncur digunakan untuk menyerang kotanya. Serangan tambahan dengan bom luncur dilaporkan terjadi pada Sabtu.

Sebelumnya, Moskow menyebut gelombang serangan drone dan rudal besar-besaran di seluruh Ukraina pada Kamis malam adalah balasan atas “serangan teroris oleh rezim Kyiv”, setelah adanya serangan terhadap infrastruktur rel dan pangkalan udara Rusia akhir pekan lalu.

Di Kharkiv, sekitar 18 gedung apartemen dan 13 rumah lainnya terkena dampak serangan pada Jumat malam, kata wali kota. Seorang bayi dan gadis berusia 14 tahun termasuk di antara yang terluka.

Gubernur Kharkiv, Oleh Syniehubov, mengatakan satu fasilitas industri sipil diserang  40 drone, satu rudal, dan empat bom, serta memperingatkan mungkin masih ada orang yang tertimbun reruntuhan.

Tekanan bagi Moskow

Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiha, mendesak sekutu-sekutu Ukraina untuk meningkatkan tekanan terhadap Moskow dan mengambil “lebih banyak langkah untuk memperkuat Ukraina” sebagai respons atas serangan terbaru Rusia.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan serangan terhadap Kharkiv "tidak memiliki nilai militer" dan merupakan "terorisme murni". Ia menuduh Presiden Rusia, Vladimir Putin, "sedang membeli waktu untuk terus melanjutkan perang", dan mengatakan bahwa "tekanan harus diterapkan" untuk menghentikan serangan tersebut.

Dalam pertemuan langsung terbaru di Istanbul awal pekan ini, kedua belah pihak menyepakati pertukaran semua tahanan perang yang sakit parah, berusia di bawah 25 tahun, serta jenazah 12.000 tentara.

Pertukaran Tahanan

Namun, kepala negosiator Rusia, Vladimir Medinsky, mengatakan Ukraina “secara tak terduga menunda penerimaan jenazah dan pertukaran tahanan perang untuk waktu yang tidak ditentukan.”

Ia juga mengklaim lebih dari 1.000 jenazah tentara Ukraina telah dibawa ke titik yang telah disepakati, tetapi pihak Ukraina tidak pernah datang. Daftar 640 tahanan perang juga telah diserahkan kepada Ukraina "untuk memulai pertukaran", tulis Medinsky di media sosial.

Pejabat Ukraina menanggapi dengan marah tuduhan tersebut dan meminta Rusia untuk “berhenti bermain kotor”.

Pernyataan dari Kantor Koordinasi Tawanan Perang Ukraina menyebutkan klaim tersebut "tidak sesuai dengan kenyataan atau perjanjian sebelumnya".

Pihak Koordinasi menyebut kedua pihak telah bekerja dalam persiapan pertukaran selama seminggu terakhir dan menuduh Rusia tidak mematuhi parameter yang telah disepakati.

Ukraina menambahkan bahwa mereka telah menyerahkan daftar tahanan sesuai dengan “kategori yang telah ditentukan dengan jelas” dalam kesepakatan, tetapi Rusia justru menyerahkan “daftar alternatif yang tidak sesuai dengan pendekatan yang telah disepakati”.

Meskipun kesepakatan untuk pemulangan jenazah telah tercapai, tanggal pelaksanaan belum ditentukan. Ukraina mengatakan bahwa Rusia telah mengambil “langkah sepihak yang tidak dikoordinasikan”.

Dinas Keamanan Ukraina

Serangan udara Rusia dalam dua malam terakhir terjadi setelah serangan bom di jalur kereta api di Rusia bagian barat yang dilaporkan menewaskan tujuh orang dan melukai lebih dari 100 orang, serta serangan drone Ukraina yang menargetkan pesawat tempur strategis di empat pangkalan udara jauh di dalam wilayah Rusia.

Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan sedikitnya 40 pesawat Rusia telah terkena serangan dalam "Operasi Jaring Laba-Laba" pada hari Minggu lalu.

Ukraina mengklaim menggunakan 117 drone yang terlebih dahulu diselundupkan ke Rusia, lalu ditempatkan dalam kabin kayu di atas truk yang atapnya bisa dibuka dari jarak jauh.

Truk-truk tersebut kemudian tampaknya dikemudikan ke lokasi dekat pangkalan udara Rusia oleh sopir yang tidak mengetahui muatannya. Setelah sampai, drone diluncurkan secara jarak jauh.

Pada Sabtu, Ukraina merilis lebih banyak rekaman dari serangan tersebut — menampilkan seluruh penerbangan satu drone secara lengkap. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |