31 Rumah di Kabupaten Garut Terdampak Pergerakan Tanah, Warga Minta Relokasi

12 hours ago 3
31 Rumah di Kabupaten Garut Terdampak Pergerakan Tanah, Warga Minta Relokasi Pergerakan tanah melanda Kampung Gunung Gagak, Desa Sukawangi, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut dan menyebabkan 31 rumah terdampak kerusakan termasuk dua masjid dan jalan utama menghubungkan Kecamatan Taraju amblas.(Kristiadi/MI.)

INTENSITAS hujan tinggi menyebabkan pergerakan tanah yang melanda di Kampung Gunung Gagak, Desa Sukawangi, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, meluas. Dilaporkan tidak ada korban jiwa, tapi 31 rumah rusak termasuk dua masjid dan jalan utama menghubungkan Kecamatan Taraju ambles.
 
Oom, 38, warga Kampung Gunung Gagak mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak beberapa bulan, telah menyebabkan banyak rumah mengalami kerusakan di rumahnya. Terutama di bagian dinding tembok, lantai rumah, jalan dan lingkungan terbelah. Warga merasakan ada pergeseran tanah setiap malam.

"Warga setiap malam merasakan dari atas genteng berbunyi. Kami berharap pemerintah daerah segera merelokasi ke tempat yang lebih aman. Pergeseran tanah membuat warga takut kalau hujan akan terjadi longsor termasuk gempa," katanya, Selasa (24/6).

Sementara itu, Kepala Desa Sukawangi Dudu Rahman mengatakan mendapat laporan adanya 31 unit rumah  terdampak pergerakan tanah.  Kejadian tersebut, terdeteksi sejak 2022. Ia menyebut pergerakan tanah semakin meluas.

"Kami telah melakukan koordinasi dengan BPBD, Camat, Perkim, Bappeda melakukan verifikasi dan langkah termasuk melakukan pengawasan di lapangan. Hasilnya tercatat ada 31 unit rumah mengalami kerusakan di bagian dinding tembok retak, lantai belah," katanya.

Pergerakan tanah yang terjadi perlu, kata dia, perlu diwaspadai karena berpotensi mengakibatkan longsor saat banjir. Puluhan  warga terdampak, ujar dia,  masih bertahan di rumah mereka. Menurutnya relokasi langkah penting agar tidak ada korban jiwa. (H-4)
 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |