
SEBANYAK 275 siswa dari 10 SMA dan sederajat, di sembilan kota di Indonesia bersaing membentuk dan mengelola perusahaan siswa (Student Company) secara profesional, dalam Regional Student Company Competition (RSCC) 2025.
Kompetisi dari Starbucks Creative Youth Entrepreneurship Program (SCYEP) ini tidak hanya mempelajari teori kewirausahaan. Para pesert menerapkannya langsung dalam mengelola usaha, mulai dari pengembangan produk, pemasaran, hingga pengelolaan keuangan.
“Karakter dan keterampilan seperti kerja sama, kreativitas, dan ketekunan tidak bisa diajarkan hanya melalui buku. Semua itu harus tumbuh melalui praktik langsung. Dengan adanya student company, siswa belajar untuk membangun usaha sekaligus membentuk karakter mereka,” ujar Pribadi Setiyanto, Ketua Dewan Pengurus Prestasi Junior Indonesia, di Jakarta, Rabu (16/4).
Ia menegaskan perusahaan siswa yang terpilih nanti akan mewakili Indonesia dalam ajang Student Company of The Year. “Kami sangat optimistis, karena sebelumnya Indonesia selalu meraih tempat di tiga besar Asia Pasifik,” tambahnya.
Avolina Raharjati, Senior General Manager Corporate Public Relations PT. Sari Coffee Indonesia, menekankan program ini dirancang untuk memberikan pengalaman nyata bagi generasi muda. “SCYEP bukan hanya mengenai teori bisnis, tetapi juga tentang pengalaman langsung yang akan berdampak jangka panjang pada pengembangan keterampilan hidup,” ungkapnya.
Sukma Dewantara, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dalam acara tersebut, menggarisbawahi pentingnya karakter generasi muda. “Jangan hanya berharap mendapatkan pekerjaan yang nyaman tanpa usaha. Kita memerlukan generasi yang kuat secara mental, mampu mengelola keuangan, memahami literasi finansial, dan peduli terhadap isu sosial seperti kekerasan dan perundungan,” ujarnya.
Dengan adanya SCYEP, diharapkan lahir wirausahawan muda yang tangguh, adaptif, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat. (Z-2)