15 Ribu Terlalu Sedikit, Rano Karno Sebut akan Ada 50 Ribu Pendatang Mengadu Nasib di Jakarta

6 days ago 10
15 Ribu Terlalu Sedikit, Rano Karno Sebut akan Ada 50 Ribu Pendatang Mengadu Nasib di Jakarta Kepadatan penumpang di pintu keberangkatan dan kedatangan kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta(MI/Usman Iskandar)

WAKIL Gubernur Jakarta Rano Karno mengomentari terkait data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipol (Disdukcapil) terkait perkiraan jumlah pendatang baru di Ibu Kota setelah periode libur Lebaran 2025. Disdukcapil memperkirakan akan ada 10.000-15.000 pendatang baru ke Ibu Kota usai periode libur Lebaran.

Berbeda, Rano menilai angka tersebut terlalu kecil. Ia memperkirakan akan ada 50.000 pendatang baru ke Jakarta nantinya.

"Tadi Anda bilang 15.000 (pendatang baru), kalau 15.000 itu kecil sekali, sangat kecil. Mungkin bisa di atas, prediksi kita di atas 50.000-an (pendatang baru)," ucapnya di Jakarta Selatan, Jumat (4/4).

Di satu sisi, ia menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tidak akan melakukan operasi yustisi pada tahun ini. Rano menilai Jakarta menjadi kawasan yang dapat didatangi masyarakat se-Tanah Air.

Akan tetapi, politikus PDIP itu menegaskan pendatang baru harus memiliki kemampuan agar dapat bertahan hidup di Ibu Kota. Mengingat, kompetisi mencari pekerjaan di Jakarta yang tergolong sulit.

"Memang saran kita harus punya keterampilan, harus punya skill karena kalau kosong-kosong saja nanti akan bersaing dengan masyarakat Jakarta," ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya tetap akan mendata pendatang baru pasca libur lebaran  yang bekerja di Ibu Kota, tetapi tinggal di daerah penyangga. Ia tak menampik banyak pendatang baru di Jakarta yang tinggal di penyangga.

Sebab, Rano mengakui biaya hidup di daerah penyangga tergolong lebih terjangkau daripada biaya hidup di pusat Ibu Kota.

"Kalau Jakarta kan sewaannya lebih mahal daripada di pinggir. Nah, itu yang terjadi. Karena itu, tentu setiap kunjungan akan kita data. Data itu bukan untuk melarang, supaya kita hitung berapa sih jumlahnya (pendatang baru)," tutur dia.

Sebelumnya, Kepala Disdukcapil Jakarta Budi Awaluddin memperkirakan jumlah pendatang baru ke Jakarta usai periode libur Lebaran 2025 lebih sedikit daripada pendatang usai periode Lebaran 2024.

"Berdasarkan perhitungan kami, Disdukcapil DKI Jakarta, sekitar 10.000-15.000 jiwa pendatang baru akan datang ke Jakarta pada musim pasca hari raya tahun ini," ucap Budi kepada awak media, Jumat.

Menurut dia, penurunan jumlah pendatang baru terjadi karena beberapa hal. Pertama, Disdukcapil Jakarta telah menyosialisasikan program penataan administrasi kependudukan sesuai domisili.

Lalu, persaingan mencari lapangan pekerjaan di Ibu Kota yang semakin ketat. Alasan terakhir, Jakarta bukan satu-satunya kota besar di Indonesia.

"Itu jadi opsi atau pilihan bagi para urban untuk menjadi kota tujuan baru," tuturnya. (Far/M-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |