15 Permainan Tradisional Sunda Terpopuler dan Cara Memainkannya

6 hours ago 2
15 Permainan Tradisional Sunda Terpopuler dan Cara Memainkannya Ilustrasi(Wikimedia)

Permainan tradisional Sunda adalah bagian penting dari budaya Jawa Barat. Permainan ini seru, mengajarkan kerja sama, dan melatih keterampilan. Dari anak-anak hingga dewasa, semua bisa menikmati permainan tradisional Sunda. Yuk, kenali 15 permainan terpopuler dan cara memainkannya!

Daftar Permainan Tradisional Sunda

1. Cingciripit

Cara Bermain

Anak-anak duduk melingkar. Satu anak membuka telapak tangan sebagai "mangkuk". Yang lain meletakkan jari telunjuk di tengah sambil menyanyi lagu Cingciripit. Di akhir lagu, pemilik "mangkuk" menangkap jari. Yang tertangkap jadi "kucing" untuk petak umpet.

Makna Budaya

Cingciripit melatih fokus dan keadilan dalam menentukan giliran.

2. Oray-Orayan

Cara Bermain

Anak-anak berbaris, memegang pinggang teman di depan, membentuk "ular". Pemain depan jadi kepala, belakang jadi ekor. Mereka bergerak sambil menyanyi dan menjawab tanya-jawab lucu. Kepala mencoba menangkap ekor!

Makna Budaya

Permainan ini mengajarkan kerja sama dan kegembiraan bersama.

3. Egrang

Cara Bermain

Pemain berdiri di atas dua bambu panjang dengan pijakan. Mereka berjalan atau berlomba sambil menjaga keseimbangan. Jatuh berarti kalah!

Makna Budaya

Egrang melatih keberanian dan keseimbangan tubuh.

4. Congklak

Cara Bermain

Dua pemain duduk berhadapan dengan papan congklak berisi 14 lubang kecil dan 2 lubang besar. Setiap lubang kecil diisi 7 biji. Pemain mengambil biji dari satu lubang, menyebarkannya berlawanan arah jarum jam. Tujuannya mengumpulkan biji terbanyak di lubang besar.

Makna Budaya

Congklak mengasah strategi dan kesabaran.

5. Galah Asin

Cara Bermain

Dua tim bermain di lapangan dengan garis-garis. Satu tim menjaga garis, tim lain mencoba melewati tanpa disentuh. Jika tersentuh, tim penyerang gagal dan berganti peran.

Makna Budaya

Permainan ini melatih kecepatan dan kerja tim.

6. Bebentengan

Cara Bermain

Dua kelompok membangun "benteng" dari tiang atau pohon. Mereka saling menyerang untuk menyentuh benteng lawan sambil menghindari penjaga. Tim yang menyentuh benteng menang.

Makna Budaya

Bebentengan mengajarkan strategi dan keberanian.

7. Endog-Endogan

Cara Bermain

Pemain mengepalkan tangan dan menumpuknya ke atas. Sambil menyanyi lagu Endog-Endogan, tangan paling bawah "dipecahkan" hingga semua terbuka. Lagu diakhiri dengan tawa!

Makna Budaya

Permainan ini menciptakan keceriaan dan kebersamaan.

8. Perepet Jengkol

Cara Bermain

Tiga atau lebih pemain berpegangan tangan menghadap belakang. Kaki kanan diangkat ke betis teman, saling mengait. Mereka meloncat berputar sambil bertepuk tangan tanpa jatuh.

Makna Budaya

Perepet Jengkol melatih koordinasi dan kekompakan.

9. Paciwit-Ciwit Lutung

Cara Bermain

4-6 pemain berdiri melingkar. Mereka mencubit punggung tangan teman, menumpuk tangan ke atas. Yang paling atas mencubit lagi, berulang hingga semua tertawa!

Makna Budaya

Permainan ini mengajarkan tahan banting dan keceriaan.

10. Sasalimpetan

Cara Bermain

Pemain berpegangan tangan. Satu per satu, mereka masuk di bawah tangan teman, membentuk spiral sambil menyanyi lagu Sasalimpetan. Permainan berakhir saat semua terkait.

Makna Budaya

Sasalimpetan melambangkan persatuan dan kerja sama.

11. Sunda Manda (Engklek)

Cara Bermain

Gambar petak di tanah. Pemain melempar batu ke petak, lalu melompat dengan satu kaki untuk mengambilnya tanpa menginjak garis. Yang punya petak terbanyak menang.

Makna Budaya

Sunda Manda melatih ketangkasan dan konsentrasi.

12. Boi-Boian

Cara Bermain

Tumpuk pecahan genting. Pemain melempar bola untuk mengacaukannya, lalu lari. Penjaga merapikan tumpukan. Jika penjaga selesai duluan, pemain kalah.

Makna Budaya

Boi-Boian mengajarkan ketepatan dan kecepatan.

13. Gatrik

Cara Bermain

Letakkan kayu pendek di atas dua batu. Pemain memukulnya dengan kayu panjang agar melayang. Tim lawan menangkap. Jika tertangkap, giliran berganti.

Makna Budaya

Gatrik melatih koordinasi tangan dan mata.

14. Ucing Sumput

Cara Bermain

Satu pemain jadi "kucing" yang mencari teman-teman yang bersembunyi. Yang pertama ketemu jadi kucing berikutnya.

Makna Budaya

Ucing Sumput mengasah kecerdikan dan kesabaran.

15. Hahayaman

Cara Bermain

Anak-anak melingkar, satu jadi "ayam" dan satu jadi "musang". Musang mengejar ayam, tapi lingkaran melindungi ayam. Jika ayam tertangkap, peran berganti.

Makna Budaya

Hahayaman mengajarkan perlindungan dan kerja tim.

Mengapa Permainan Tradisional Sunda Penting?

Permainan tradisional Sunda bukan hanya hiburan. Mereka mengajarkan nilai-nilai seperti kerja sama, keberanian, dan kreativitas. Dengan memainkannya, anak-anak belajar budaya Sunda sambil bersenang-senang. Ayo ajak teman dan keluarga untuk coba!

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |