Zoho Dukung Transformasi Digital di Indonesia

3 weeks ago 20
Zoho Dukung Transformasi Digital di Indonesia Vice President & General Manager Asia Pacific Zoho, Gibu Mathew (kiri) didampingi Country Lead Zoho Indonesia Handito Aji Saroso.(MI/Heryadi)

PERUSAHAAN teknologi global terkemuka yang didirikan di India, Zoho Corporation, melihat potensi besar dalam pertumbuhan solusi SaaS (Software as a Service) di lanskap bisnis Indonesia. Dalam setahun terakhir, Zoho telah berinvestasi dalam pelatihan dan peningkatan fitur untuk perangkat lunak bisnisnya.

Pada Agustus 2024, program Young Creator oleh Zoho Creator diadakan di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) di Surabaya dengan program yang lebih luas. Untuk pertama kalinya secara global, pelatihan Zoho Creator diberikan kepada 40 dosen di institut tersebut untuk modul Low-Code/No-Code (LCNC), yang nantinya akan dimasukkan ke dalam kurikulum pembelajaran.

"Untuk pertama kalinya di dunia, pelatihan Zoho Creator menyertakan 40 dosen disertakan dalam pelatihan modul Institute for the Low Code No Code (LCNC) yang akan disertakan dalam kurikulum mendatang," ujar Vice President & General Manager Asia Pacific Zoho, Gibu Mathew, dalam media gathering, Selasa (18/2).

Pada November 2024, Zoho mengumumkan kemitraan strategis dengan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dan Startup Studio Indonesia yang berada di bawah Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Kolaborasi ini memberikan akses kepada 1.500 startup untuk mengikuti program Zoho for Startups.

"Ini merupakan kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk memberdayakan startup dengan melibatkan 1500 startup binaan Komdigi," ujar Gibu.

Dia mengatakan program ini menyediakan solusi perangkat lunak senilai lebih dari Rp60 miliar, memungkinkan para wirausahawan untuk mengeksplorasi alat yang sesuai dengan kebutuhan mereka di berbagai tahap pertumbuhan bisnis.

Gibu menambahkan rangkaian solusi bisnis Zoho berkembang pesat di Indonesia, dengan pertumbuhan pendapatan tahunan melebihi 30% pada 2024. "Adopsi produk Zoho terbanyak dipimpin oleh solusi platform seperti Zoho CRM, Zoho Workplace, Zoho One, Zoho Desk dan Zoho Project," ungkapnya.

Sementara itu, pengguna produk Zoho di Indonesia menurut Gibu telah mencapai 100 ribu pengguna. "Kami yakin memiliki 100 ribu pengguna organisasi di Indonesia yang menggunakan satu produk spesifik saja. Kami tidak memberikan Anda angka yang spesifik. Tapi yang pasti kami memiliki kehadiran yang kuat di Indonesia. Kami juga memiliki organisai besar yang menggunakan produk-produk kami," ujarnya.

Mathew menambahkan seiring dengan meningkatnya adopsi Zoho sebagai solusi platform, bisnis dapat mengakses perangkat lunak kelas perusahaan besar yang dirancang untuk mendorong transformasi digital dan pertumbuhan.

Asisten AI terintegrasi dari Zoho, Zia, memperkaya aplikasinya dengan kemampuan Generative AI yang didukung oleh teknologi kepemilikan di private cloud Zoho.

Strategi Nasional AI Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kontribusi AI terhadap perekonomian, yang diperkirakan mencapai US$366 miliar terhadap PDB pada 2030, atau sekitar 12% dari total PDB nasional.

Dengan meningkatnya pengeluaran publik dan swasta di sektor teknologi informasi, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan PDB yang lebih tinggi. "Zoho mendukung visi ini dengan menyediakan alat berbasis AI yang meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis," ujar Gibu.

Zoho Corporation, yang berkantor pusat di Austin, Texas, Amerika Serikat, ini secara resmi beroperasi di Indonesia pada Maret 2023 untuk membantu pertumbuhan transformasi digital di Indonesia.

Dengan lebih dari 55 aplikasi di hampir setiap kategori bisnis, Zoho Corporation adalah salah satu perusahaan teknologi paling produktif di dunia. Zoho merupakan perusahaan swasta dengan portofolio keuntungan yang baik dengan lebih dari 18.000 karyawan di seluruh dunia. (e-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |