
PERAN Korps Bhayangkara dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan nasional sebagai transformasi besar dari pendekatan keamanan menuju pendekatan kesejahteraan diapresiasi.
"Ketika institusi kepolisian hadir di tengah-tengah petani, membantu penanaman, pengelolaan lahan, hingga distribusi hasil panen, itu bukan hal kecil. Itu transformasi besar dari pendekatan keamanan menuju pendekatan kesejahteraan," kata anggota Komisi III DPR RI Martin Daniel Tumbelaka, Jumat (6/6).
Hal itu disampaikannya merespons panen raya jagung serentak Kuartal II oleh Polri di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6). Dia pun mengapresiasi kehadiran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendampingi langsung Presiden Prabowo Subianto dalam acara panen raya tersebut.
Menurutnya, hal itu menjadi bukti keseriusan Polri dalam menjalankan peran sebagai bagian dari instrumen pembangunan nasional.
Dia juga menilai di bawah kepemimpinan Listyo Sigit, Polri tidak hanya menjalankan fungsi penegakan hukum, tetapi juga aktif berkontribusi dalam agenda strategis nasional.
"Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polri yang ikut hadir dan aktif mengambil peran nyata dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan. Ini menunjukkan bahwa Polri semakin responsif dan adaptif terhadap kebutuhan bangsa," ujarnya.
Selain itu, Martin menilai langkah Polri yang menargetkan penanaman jagung seluas 1 juta hektare selama 2025 tidak hanya realistis, tetapi juga menggambarkan kemampuan institusi Polri dalam merespons persoalan riil yang dihadapi masyarakat.
"Ketahanan pangan adalah fondasi bagi stabilitas sosial dan keamanan nasional. Ketika Polri berkontribusi di sektor ini, itu memperkuat posisi Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan bangsa, bukan hanya dari sisi keamanan, tetapi juga dari aspek ekonomi rakyat," tuturnya. (Ant/P-2)