
PRE-diabetes merupakan kondisi medis ketika kadar gula dalam darah melebihi batas normal, namun belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes tipe 2. Ironisnya, kondisi ini kerap tidak disadari karena minimnya gejala yang tampak. Oleh karena itu, deteksi dini melalui pemeriksaan gula darah secara berkala sangatlah penting untuk mencegah perkembangan penyakit yang lebih serius.
Siapa Saja yang Harus Rutin Cek Gula Darah?
Berdasarkan informasi dari Halodoc, penderita diabetes tipe 2 tidak memerlukan pemeriksaan gula darah seintens pengidap diabetes tipe 1. Namun, pemantauan tetap diperlukan secara teratur mengikuti arahan tenaga medis untuk menjaga kestabilan kondisi kesehatan.
Bagi individu tanpa riwayat diabetes, pengecekan gula darah idealnya dilakukan setiap tiga tahun, khususnya bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti:
- Usia di atas 45 tahun
- Berat badan berlebih
- Riwayat keluarga dengan diabetes
Mereka yang tergolong berisiko tinggi atau sudah menunjukkan tanda-tanda pre-diabetes sangat disarankan untuk menjalani tes gula darah lebih sering.
Diktip dari laman resmi Sirka Health, frekuensi pemeriksaan sangat dipengaruhi oleh kondisi tubuh dan jenis pengobatan yang dijalani. Pengidap diabetes tipe 1 umumnya perlu melakukan pengecekan 4–10 kali per hari, sedangkan penderita diabetes tipe 2 yang menggunakan insulin bisa melakukannya beberapa kali sehari. Bagi yang tidak memakai insulin, pemeriksaan cukup mengikuti anjuran medis.
Strategi Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Diabetes
Menurut Mayo Clinic, perubahan pola hidup dapat menurunkan kadar gula darah dan mencegahnya berkembang menjadi diabetes tipe 2. Berikut beberapa kebiasaan sehat yang bisa diterapkan:
- Pola makan bergizi: Konsumsi buah, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, serta lemak sehat seperti minyak zaitun. Prioritaskan makanan rendah lemak dan kalori serta kaya serat.
- Aktivitas fisik teratur: Lakukan olahraga aerobik intensitas sedang minimal 150 menit atau aerobik intensitas tinggi selama 75 menit setiap minggu.
- Menurunkan berat badan: Mengurangi 5–7% berat badan dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2 secara signifikan.
- Berhenti merokok: Rokok dapat memicu peningkatan kadar gula darah serta mengganggu fungsi insulin.
- Konsumsi obat bila diperlukan: Pada kondisi tertentu, dokter mungkin akan meresepkan metformin atau obat lainnya untuk mengendalikan gula darah, kolesterol, atau tekanan darah.
Anak-anak dengan kondisi pre-diabetes juga disarankan mengadopsi pola hidup sehat.
Hal ini mencakup pengurangan berat badan, pembatasan asupan karbohidrat dan lemak olahan, peningkatan konsumsi serat, pengurangan porsi makan, pembatasan makan di luar rumah, serta olahraga rutin minimal satu jam per hari.
Cegah Lebih Dini, Cegah Lebih Baik
Mendeteksi pre-diabetes sedini mungkin dan menjalani pola hidup sehat adalah langkah strategis untuk mencegah munculnya diabetes tipe 2. Jangan menunggu hingga gejala muncul—jadwalkan pemeriksaan kadar gula darah Anda dan mulai ubah gaya hidup Anda dari sekarang. (Halodoc, Sirka Health, Mayo Clinic/Z-10)