
PEMERINTAH bakal membuka 100 Sekolah Rakyat mulai Juli 2025. Sekolah ini khusus diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono, usai menghadiri Jambore Kreatif Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Obyek Wisata (Ow) Guci, di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (9/7/2025).
“Pak Presiden memerintahkan Kemensos bersama kementerian dan lembaga lain membuka Sekolah Rakyat untuk keluarga miskin dan miskin asli,” ujar Agus Jabo.
Agus Jabo menuturkan tahap awal akan dibuka di 63 titik, disusul 37 titik lainnya hingga genap 100 sekolah. “Insya Allah bulan Juli ini sudah mulai berjalan,” terang Agus Jabo.
Agus Jabo menyebut tujuan Sekolah Rakyat adalah memutus rantai kemiskinan dan memberi harapan baru bagi anak-anak yang terhambat sekolah karena masalah ekonomi.
“Statistik menunjukkan, faktor anak tidak sekolah itu karena ekonomi. Presiden ingin memotong transmisi kemiskinan lewat pendidikan,” terang Agus Jabo.
Lanjut Agus Jabo, tahun ini pemerintah menargetkan membuka 200 sekolah perintis sebelum nantinya dibangun sekolah permanen. Rencananya, tiap kabupaten/kota wajib punya minimal satu Sekolah Rakyat.
“Nanti yang permanen dibangun bersama Kementerian PUPR, dari SD sampai SMA, masing-masing bisa menampung sampai 1.000 siswa,” jelasnya.
Menutut Agus jabo sekolah ini hanya untuk keluarga miskin. Meskipun fasilitasnya setara sekolah unggulan tapi khusus anak miskin. Yang lain tidak boleh.
“Itu pesan Presiden. Persiapan kepala sekolah dan tenaga pendidik sudah berjalan. Pemerintah juga berkoordinasi dengan Dinsos, BPS, dan kementerian terkait lainnya,” pungkas Agus Jabo.
Deputi Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Tegal, Teguh Triyono, menambahkan bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa itu bukan cuma tugas atau peran pemerintah semata Namun, juga menjadi tugas semua elemen bangsa, termasuk dalam hal ini BI turut memberikan edukasi.
"Tadi kan ada wawasan, terus ada kaitannya dengan budaya, ada segala macemnya, sehingga khusus yang ada hari ini ya teman-teman di kita atau yang dipanti juga memiliki informasi atau ilmu yang setara lah dengan anak-anak yang dipanti," ujar Teguh Triyono. (H-1)