Video New York Times Buktikan Kebohongan Israel terkait Pembunuhan Paramedis Gaza

21 hours ago 2
Video New York Times Buktikan Kebohongan Israel terkait Pembunuhan Paramedis Gaza Warga Gaza.(Al Jazeera)

SATU video yang dirilis pada Sabtu (5/4) oleh The New York Times mengungkap kebohongan yang disengaja oleh tentara Israel mengenai pembunuhan 15 paramedis Palestina di Gaza selatan pada 23 Maret.

Rekaman ini bertentangan dengan laporan Israel tentang alasan tentara menembaki konvoi ambulans dan truk pemadam kebakaran yang menewaskan petugas paramedis di Gaza.

Dalam pernyataan awalnya dan setelah mendapat kemarahan internasional, tentara Israel mengeklaim bahwa kendaraan-kendaraan itu bergerak maju secara 'mencurigakan' dari pasukannya tanpa lampu depan atau sinyal darurat dan pergerakannya tidak dikoordinasikan sebelumnya.

Militer mengeklaim sembilan anggota Hamas dan kelompok Jihad Islam tewas dalam serangan tersebut.

Namun, rekaman itu bertentangan dengan klaim Israel dan menghadirkan bukti baru bahwa kendaraan yang terlibat dalam serangan itu ditandai dengan jelas dan lampu daruratnya menyala.

Video tersebut diambil oleh salah satu petugas medis yang tewas dalam serangan itu dan ditemukan di antara 15 petugas medis yang dimakamkan di kuburan massal di Gaza.

Tentara Israel tidak segera menanggapi rekaman baru yang dirilis tersebut. 

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (RRT) telah mengumumkan penemuan 14 jenazah setelah serangan Israel. Korban termasuk delapan pekerja Bulan Sabit Merah, lima personel Pertahanan Sipil, dan seorang anggota staf badan PBB.

Peristiwa ini terjadi beberapa hari setelah Pertahanan Sipil Palestina mengatakan telah menemukan jasad anggota tim yang dibunuh oleh pasukan Israel, sehingga jumlah korban tewas akibat serangan itu menjadi 15.

Rekaman video itu telah ditunjukkan kepada Dewan Keamanan PBB. Video itu menunjukkan kendaraan ambulans yang ditandai berhenti di tepi jalan, lampu masih berkedip, dan setidaknya dua petugas darurat melangkah keluar mengenakan pakaian reflektif.

Presiden RRT, Dr Younis Al-Khatib, merujuk pada rekaman video itu, mengatakan dirinya mendengar suara salah satu anggota tim yang terbunuh. 

"Kata-kata terakhirnya sebelum ditembak, 'Maafkan aku ibu. Aku hanya ingin membantu orang. Saya ingin menyelamatkan nyawa.' Ini memilukan," katanya seperti dilansir Anadolu, Minggu (6/4).

Al-Khatib menyerukan proses akuntabilitas dan penyelidikan independen dan menyeluruh dari sesuatu yang dia sebut sebagai kejahatan mengerikan tersebut. 

Lebih dari 50.600 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas di Gaza dalam serangan militer Israel sejak Oktober 2023. (I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |