
BADAN Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan video mengenai erupsi Gunung Gede di Cianjur, Jawa Barat, yang beredar di media sosial merupakan kabar bohong atau hoaks.
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan bahwa kolom abu erupsi di atas puncak Gunung Gede yang diinformasikan video ilustrasi di beberapa akun media sosial itu tidak benar. Sebab, video tersebut diambil dari aktivitas Gunung Marapi di Sumatera Barat.
Berdasarkan pemantauan aktivitas visual dari Pos Pemantauan Gunung Api dari Badan Geologi di Cianjur melaporkan bahwa sampai saat ini tidak terjadi erupsi maupun keluarnya kolom abu di atas kawah Gunung Gede.
"Erupsi terakhir Gunung Gede terjadi pada tahun 1957 berupa kolom erupsi mencapai 3.000 meter di atas Kawah Ratu," ujar dia, Selasa (8/4).
Menurut Wafid, pengamatan visual sejak 1 Januari - 8 April 2025 menunjukkan aktivitas yang tampak di permukaan masih berupa hembusan asap putih tipis hingga sedang yang berasal dari Kawah Wadon dengan ketinggian asap berkisar antara 50-100 meter.
Bahkan pihaknya mencatat aktivitas kegempaan terbesar yakni sebanyak 49 kali gempa terjadi pada tanggal 1 April kemarin, setelah itu tidak terjadi lagi peningkatan aktivitas hembusan asap kawah ataupun peningkatan gempa vulkanik dalam.
Pada periode 2 - 8 April 2025, petugas pos pemantauan gunung api dari Badan Geologi hanya mencatat ada satu kali gempa Turnillo, dua kali gempa vulkanik dalam, enam kali gempa tektonik lokal, dan 14 kali gempa tektonik jauh pada Gunung Gede.
Badan Geologi sampai hingga Selasa (8/4) masih menetapkan status Gunung Gede pada Level 1 (Normal). Masyarakat di sekitar Gunung Gede ataupun wisatawan diminta tidak menuruni, mendekati dan bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon. (Ant/H-4)