Varian Covid Baru NB.1.8.1 “Nimbus”: Berikut Gejala dan Penularannya

5 hours ago 1
 Berikut Gejala dan Penularannya Varian Covid Baru NB.1.8.1(Dok. Freepik)

VARIAN covid-19 terbaru yang dinamakan NB.1.8.1 atau populer dengan nama Nimbus, kini dikategorikan sebagai Variant Under Monitoring (VUM) oleh WHO. Varian ini merupakan turunan dari Omicron, tepatnya dari lineage JN.1, dan pertama kali terdeteksi di Tiongkok pada Januari 2025.

Gejala Khas Varian Nimbus: “Razor Blade Throat

Salah satu gejala paling menonjol dari varian Nimbus adalah sakit tenggorokan ekstrem, yang oleh banyak pasien digambarkan seperti "menelan pecahan kaca" atau "razor blade throat".

Gejala lain yang sering muncul:

  • Demam dan menggigil
  • Kelelahan hebat
  • Batuk kering
  • Hidung tersumbat
  • Nyeri otot dan sendi
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah (beberapa kasus)

Seberapa Cepat Varian Ini Menyebar?

Varian Nimbus kini menyumbang sekitar 24% dari seluruh sampel genom covid-19 global. Mutasi spike protein seperti T478I dan F59S membuatnya lebih menular dan berpotensi menghindari antibodi dari vaksin atau infeksi sebelumnya.

Meski penyebarannya cepat, WHO menyatakan keparahan global masih rendah dan belum ada peningkatan signifikan dalam angka kematian.

Apakah Vaksin Masih Efektif?

Ya, vaksin COVID-19 saat ini masih efektif, terutama dalam mencegah gejala berat dan kematian. Booster tetap direkomendasikan, terutama untuk kelompok rentan, dengan vaksin pembaruan 2024–2025 masih relevan.

Situsi Varian Nimbus di Indonesia

Sampai Juni 2025, belum ada laporan resmi kasus varian Nimbus di Indonesia. Namun, varian lain seperti MB.1.1 dan KP.2.18 masih dominan.

Pemerintah dan laboratorium genomik masih terus melakukan pengawasan ketat.

Langkah Pencegahan yang Dianjurkan

  • Lakukan tes covid-19 jika mengalami gejala
  • Gunakan masker di tempat ramai
  • Lakukan booster vaksin jika sudah waktunya
  • Perhatikan ventilasi ruangan
  • Pantau informasi dari Kemenkes dan WHO

Kesimpulan

Varian Nimbus NB.1.8.1 menunjukkan gejala khas yang cukup menyakitkan, tetapi tidak meningkatkan keparahan klinis. Vaksin masih efektif, dan protokol kesehatan tetap penting dalam mencegah penularan. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |