UI dan BRIN Lakukan Riset Limnologi dan Hidrologi untuk Antisipasi Dampak Perubahan Iklim

4 hours ago 3
UI dan BRIN Lakukan Riset Limnologi dan Hidrologi untuk Antisipasi Dampak Perubahan Iklim Kerja sama DRRC UI dan BRIN.(Dok. DRRC)

DISASTER Risk Reduction Center (DRRC) atau Pusat Pengurangan Risiko Bencana Universitas Indonesia melakukan kerja sama bidang limnologi dan hidrologi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kepala DRRC UI Fatma Lestari menyampaikan pentingnya kerja sama dua lembaga tersebut dijalin sebagai langkah persiapan dan adaptasi dampak perubahan iklim.

Limnologi adalah ilmu yang mempelajari ekosistem perairan darat, termasuk danau, sungai, waduk, lahan basah, dan air tanah. Sementara hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air di bumi, termasuk pergerakan, distribusi, dan kualitasnya, serta siklus hidrologi dan interaksinya dengan lingkungan.

"Kerja sama ini diharapkan membuka peluang kolaborasi dengan BRIN dalam melakukan riset-riset di bidang limnologi dan hidrologi," ujar Fatma, melalui keterangannya, Kamis (26/6).

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air, Luki Subehi memaparkan ruang lingkup dan rencana implementasi kerja sama. Kolaborasi dengan kesepakatan waktu selama 18 bulan ini fokus pada pengembangan model konservasi air tawar berbasis IoT di wilayah rawan kekeringan di Kulonprogo, Yogyakarta.

Ruang lingkupnya meliputi riset kolaboratif, pelatihan untuk masyarakat, serta pemanfaatan dan publikasi bersama-sama. Pengembangan teknologinya pun difokuskan pada rehabilitasi embung, sistem irigasi tetes bertenaga surya, serta sensor kelembaban tanah dan cuaca untuk distribusi air yang efisien.

Program ini langsung melibatkan masyarakat setempat sebagai bagian dalam pengelolaan sistem dengan pendekatan partisipatif. Sementara sasaran utama dari kegiatan yang dilakukan adalah efisiensi penggunaan air, peningkatan hasil pertanian, pelestarian embung, dan penguatan kapasitas lokal.

"Keberlanjutannya program yang baik ini merupakan langkah strategis tata kelola air berbasis komunitas dan adaptasi dengan perubahan iklim," kata Luki.

Sebelumnya, beberapa bulan lalu, DRRC UI, BRIN, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia telah melakukan asesmen lapangan di Dukuh Bendo, Desa Ngentrian, Kulonprogo, Yogyakarta. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |