
UBS Global Research mengungkap optimisme terhadap Danantara yang diinisiasi Presiden RI Prabowo Subianto, yang dinilai berpotensi menjadi instrumen yang mampu meningkatkan daya saing ekonomi di Indonesia serta menarik lebih banyak investasi global.
Dalam laporannya, UBS menyoroti tujuan Danantara, yaitu meningkatkan pengelolaan aset BUMN di Indonesia.
"Kami melihat ini sebagai langkah untuk menciptakan struktur seperti Temasek yang merupakan perusahaan induk aset negara di Singapura. Salah satu manfaat utamanya adalah bahwa perusahaan dan investor asing akan memiliki kesempatan untuk bermitra dengan Danantara dalam proyek-proyek penting, yang dapat menarik lebih banyak investasi asing dan mendukung pertumbuhan ekonomi,” dikutip dari keterangan yang diterima dari UBS dalam laporan yang berjudul “Danantara concerns appear overdone“ atau “Kekhawatiran terhadap Danantara tampaknya berlebihan” yang dikutip Minggu (23/2).
Dalam laporan itu, UBS juga menyebut Danantara tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara langsung lantaran sumber pendanaannya berasal dari optimalisasi aset BUMN.
“Pesimisme yang mengarah kepada kekhawatiran atas risiko unutk tujuh BUMN yang kemungkinan akan disertakan, menurut kami tidak pada tempatnya. Undang-undang BUMN yang baru memperjelas bahwa kerugian BUMN bukanlah kerugian negara, memberikan fleksibilitas dalam restrukturisasi perusahaan, dan bertujuan untuk memaksimalkan nilai, yang berpotensi mengarah pada dividen yang lebih tinggi dan investasi yang optimal,” tambah keterangan tersebut.
UBS menilai, Danantara semestinya tidak dikaitkan dengan kekhawatiran akan terjadinya penyimpangan fiskal. Namun demikian, UBS mengingatkan bahwa transparansi dan akuntabilitas sangat penting untuk meyakinkan investor tentang kehati-hatian fiskal dan manajemen aset. Menurut UBS, SWF seperti Danantara apabila dikelola dengan baik dapat menjadi instrumen yang berguna untuk mengoptimalkan aset negara dan menghasilkan keuntungan.
“Penunjukan Danantara dan manajemen bank BUMN yang kredibel akan menjadi katalis positif,” pungkas keterangan tersebut. (H-2)