
KEPALA Humas Gereja Katedral Jakarta Susyana Suwadie mengatakan Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral difungsikan saat perayaan Trihari Suci Paskah 2025. Upaya itu dilakukan demi memudahkan mobilisasi umat yang hendak melaksanakan misa.
"Terowongan Silaturahim itu dapat digunakan khusus untuk umat yang memarkirkan kendaraannya di Masjid Istiqlal dan mencapai ke Katedral. Itu (terowongan) dibuka setiap hari hingga nanti di hari Sabtu," ujar Susy seperti dikutip Antara, Kamis (17/4).
Keberadaan terowongan tersebut dinilai sangat berarti untuk mendukung ibadah karena sekaligus juga mengurangi kepadatan lalu lintas.
Untuk titik-titik parkir, pengurus Gereja Katedral bekerja sama dengan sejumlah pihak. Selain dengan Masjid Istiqlal, juga pihak PT Pos, Lapangan Banteng, Santa Ursula, hingga TNI.
"Kami tidak memiliki kantong parkir, maka seperti biasa juga sahabat-sahabat yang ada di Masjid Istiqlal, kantor pos, kemudian juga lapangan banteng, dan juga jika di luar dari jam sekolah Santa Ursula itu juga menjadi tempat kantong parkir," kata dia.
Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral diresmikan Presiden Prabowo Subianto Desember 2024.
Terowongan Silaturahim Istiqlal-Katedral memiliki panjang 28,3 meter, tinggi 3 meter, dan lebar 4,1 meter.
Terowongan ini disebut Terowongan Silaturahim karena dirancang untuk memfasilitasi pengunjung dari kedua tempat ibadah, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, sehingga dapat saling terhubung dengan mudah.
Nama Terowongan Silaturahim mencerminkan tujuan utamanya untuk mempererat hubungan antar-umat beragama melalui akses yang lebih langsung dan praktis.
Terowongan ini juga bertujuan untuk menciptakan interaksi yang lebih dekat antara kedua tempat ibadah yang bersejarah, memperlihatkan bahwa meskipun berbeda dalam keyakinan, keduanya dapat saling terhubung dalam semangat persatuan. (Ant/P-4)