Telkom Gelar RUPST 2025, Isu Pergantian Direktur Utama Jadi Sorotan

2 hours ago 2
Telkom Gelar RUPST 2025, Isu Pergantian Direktur Utama Jadi Sorotan Ilustrasi(Antara)

PT Telkom Indonesia dikabarkan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024, pada 27 Mei 2025 mendatang. Salah satu agenda yang menjadi sorotan, selain pembagian dividen, adalah pergantian direksi, khususnya Direktur Utama PT Telkom Indonesia, yang saat ini ditempati oleh Ririek Adriansyah. 

Berdasarkan isu yang berkembang, sejumlah nama mencuat untuk menjadi pemimpin baru Telkom. Mereka adalah Direktur Group Business Development Honesti Basyir, Direktur Keuangan Heri Supriadi, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital Ismail, yang notabene duduk di kursi Dewan Komisaris Telkom saat ini. Kemudian, ada satu lagi sosok yang disebut-sebut potensial sebagai kuda hitam, yaitu Muhammad Awaluddin, yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pelni.

Awaluddin bukanlah orang baru di perusahaan telekomunikasi milik negara. Pasalnya, ia pernah menjabat sebagai Direktur Enterprise & Business Service PT Telkom Indonesia periode 2012-2016. Kemudian, ia dipercayai menjadi Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) periode 2016-2023, lalu menjadi Komut PT Pelni pada 2024-hingga sekarang. 

Karir Awaluddin di Telkom Group, cukup panjang. Sejak lulus dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, pada 1990, tahun berikutnya Awaluddin sudah bergabung dengan Telkom, yang saat itu masih bernama Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel). Ia mengawali karier sebagai Access Network Engineer di Wilayah Usaha Telekomunikasi VII Jawa Timur. 

Jabatan yang pernah diemban Awaluddin di Telkom Group yaitu, sebagai General Manager Kandatel Jakarta Pusat di Telkom Indonesia pada Maret 2005, Vice President Public & Marketing Communication Telkom Indonesia 2005- 2007, Executive General Manager Divisi Akses, Executive General Manager Divisi Regional 1 Sumatera di PT Telkom Indonesia 2007-2010. Berikutnya, pada 2010 - 2012, ia dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Utama PT Infomedia Nusantara yang merupakan cucu usaha Telkom.

Lalu, ditarik kembali ke induk Telkom Indonesia dengan jabatan Director of Enterprise and Wholesale  2012-2013, Direktur Enterprise & Business Service di PT Telkom Indonesia periode 2013-2016, sebelum diangkat menjadi Direktur Utama PT Angkasa Pura II.

Peneliti kebijakan publik dan politik Center for Indonesia Reform, Subhan Akbar, menilai Awaluddin memiliki kapasitas untuk memimpin Telkom. Subhan menjelaskan, pada 2013 saat masih berkarir di Telkom, Awaluddin sering mengungkapkan ingin menjadikan Indonesia sebagai negara Digital Network. Padahal, dunia digital saat itu belum semasif dan berkembang seperti saat ini, tapi Awaluddin sudah mengungkapkannya. 

Kapasitas dan kapabilitas Awaluddin di dunia teknologi juga bisa dilihat dari sejumlah penghargaan yang diterima. Pada 2008, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah memberikan penghargaan Satya Lencana Pembangunan Presiden RI. Setelah itu, ia juga menerima Best Chief Marketing Officer of an Indonesian State-Owned Enterprise by Indonesian Ministry of SOE (2013), Professional Marketing of The Year by Asia Marketing Forum (2014), The Best SOE's CEO by BUMN Track Magazine, (2018), Most Admired CEO by SWA Magazine (2019), Most Admired CEO by Warta Ekonomi (2019), Best CEO Employees Choice Awards by Iconomics (2020),  dan The Best CEO in Digital Transformation by Digitech Award (2021). (E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |