
MENIKMATI golf ternyata bisa di mana saja. Tidak melulu di lapangan hijau nan luas atau pun driving range. Beralaskan aspal jalanan sekalipun, permainan golf dapat dilakukan sebagai aktivitas seru di waktu senggang seperti ragam kegiatan fisik sederhana lainnya.
Program street golf diluncurkan Ciputra Golfpreneur Foundation (CGF) untuk memperkenalkan kepada masyarakat pengalaman bermain golf dengan cara unik yang bisa dinikmati siapa pun dan di mana pun.
Pengenalan street golf dilakukan di ring road Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada 24-25 Mei. Program yang sama juga digelar di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, pada 17-18 Mei. Kegiatan itu turut menjadi rangkaian road to Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship 2025 yang akan diselenggarakan di Damai Indah, PIK Course, Jakarta 9-12 Juni.
Secretary Executive Board Ciputra Golf Foundation, Dading T Soetarso, menyampaikan street golf merupakan cara baru untuk menikmati golf dengan bentuk yang lebih simpel. Intinya ialah kombinasi tiga unsur yaitu stik, bola, dan target. Aktivitasnya bisa dilakukan di mana saja alias limitless.
"Bicara golf (kesannya) selalu masalah lapangan, sesuatu yang mewah. Padahal kalau kita melihat golf ketika mulanya di Inggris atau di Belanda, kan mereka tujuannya untuk supaya ada aktivitas," ungkap Dading.
"Jadi di jalanan yang luas pun bisa dimainkan. Bukan berarti harus di lapangan golf," imbuhnya.
Dading menuturkan street golf pada dasarnya tentang menikmati kegembiraan bermain, memupuk kebersamaan, dan kembali ke akar permainan dengan pola pikir bahwa golf dapat dinikmati dengan santai dan penuh energi.
Permainan dapat dilakukan secara individual maupun tim. Tujuannya utamanya memukul bola untuk mencapai sebuah target yang ditentukan. Misalnya, memasukkan bola ke target berupa keranjang plastik.
Aktivitas street golf ditekankan sebagai kegiatan yang bisa dilakukan tanpa alat bantu mahal. Cukup dengan menentukan target dan memukul bola, seseorang bisa menikmati permainan dengan cara yang sederhana namun tetap menyenangkan.
Stik yang digunakan dapat bervariasi, putter, wood, iron, wedge, atau bahkan driver. Menurut Dading, menggunakan stik berbahan plastik sekalipun sah-sah saja. Bola yang digunakan juga bisa menggunakan bola yang terbuat dari kulit, plastik, karet, atau bahkan bola tenis atau pun bola pingpong.
Permainan bisa dimainkan di jalanan, halaman rumah, taman, dan di mana saja yang memungkinkan dengan tetap memperhatikan faktor keamanan.
Street golf juga dikenal dengan istilah urban golf dan cross golf. Di Eropa, urban golf mulai dimainkan sejak 1992 oleh seorang pegolf Jerman Torsten Schilling. Dia mendirikan komunitas Natural Born Golfers di Hamburg yang bermain golf di blok-blok perkantoran.
Seiring dengan program street golf, Ciputra Golf Foundation juga akan menginisiasi pembentukan komunitas Street Golf Indonesia. Dengan adanya komunitas diharapkan street golf bisa menjadi kegiatan rutin sehingga golf dapat dinikmati oleh lebih banyak orang di Indonesia baik itu di kota-kota besar maupun kota-kota kecil.
"Kita berharap untuk membangun komunitas, bukan komunitas yang spesifik anggotanya golfer-golfer. Justru kita ingin mengembangkan yang non-golfer juga," imbuh Dading. (M-3)