Sragen Bertekat Pertahankan Posisi Dua Besar Lumbung Pangan Jateng

1 week ago 12
Sragen Bertekat Pertahankan Posisi Dua Besar Lumbung Pangan Jateng Bupati Sragen Sigit Pamungkas melaksanakan panen raya MT I di Desa Sidodadi, Masaran.(MI/Widjajadi)


KABUPATEN Sragen, Jawa Tengah, optimistis dapat mempertahankan posisi sebagai daerah lumbung pangan nomor 2 di Provinsi Jawa Tengah dan nomor 9 nasional. Optimisme itu muncul setelah melihat progres panen musim tanam (MT) I yang dilakukan bersamaan panen raya yang dilaksanakan secara serentak pada Senin (7/4).

Setidaknya, hal itu bisa dilihat dari provitas padi di Bumi Sukowati, sebutan lain bagi kabupaten Sragen, yang berada di atas rata-rata nasional maupun provinsi, yakni sebesar 6,56 ton per hektare gabah kering giling (GKG).

Perlu diketahui tingkat provitas rata rata nasional hanya di angka 5,19 ton/hektare GKG, dan untuk rata rata provinsi adalah 5,72 ton/hektare GKG

Lebuh dari itu produksi beras dari kabupaten Sragen tahun lalu pun mengalami surplus sebanyak 314 ribu ton, dari total produksi yang mencapai 421.105 ton.

"Inilah yang membuat optimisme Sragen untuk bertahan sebagai dua besar lumbung pangan di Jateng dan 9 nasional," ungkap Bupati Sragen, Sigit Pamungkas usai melaksanakan panen raya MT I di Desa Sidodadi, Kecamatan Masaran.

Panen raya di Sragen sendiri, menjadi bagian dari pelaksanaan panen raya serentak di 157 kabupaten yang ada di 14 provinsi penyangga pangan nasional, dengan menghadirkan Presiden Prabowo Subianto di Majalengka, Jawa Barat.

"Kami memiliki daya tahan tinggi untuk mencukupi kebutuhan pangan," imbuh bupati hasil Pilkada 2024 yang disokong Partai Golkar, PKB, PKS dan PAN ini dengan wajah semringah.

Para petani pun menguatkan harapan Bupati Sigit, dengan memaparkan hasil pengelolaan tanaman padi MT I, yang per hektar bisa dipanen antara 6,5 ton hingga 7 ton GKG.

Mereka meyakini, jika terus mendapatkan dukungan kuat dari sistem irigasi dan juga pupuk, produksi padi di Sragen akan terus meningkat.
Setidaknya itu menjadi pengajuan dari salah seorang ketua kelompok tani di Masaran.

Terkait dengan penegasan dari gabungan kelompok tani (gapoktan) di banyak desa dan kecamatan itulah, Pemkab Sragen memberikan laporan kepada Kementerian Pertanian, untuk ditindaklanjuti dengan permohonan tambahan subsidi pupuk, sebagai efisiensi ongkos produksi. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |