Soal Usul Pemberhentian Gibran dari Wapres, Tokoh Muda Ingin Dialog dengan Fahrul Razi

11 hours ago 8
Soal Usul Pemberhentian Gibran dari Wapres, Tokoh Muda Ingin Dialog dengan Fahrul Razi Arwin Welhalmina.(Dok Pribadi)

TOKOH muda perwakilan Generasi Z (Gen Z), Arwin Welhalmina, menyampaikan pernyataan terbuka yang ditujukan kepada para tokoh senior bangsa, khususnya politikus Fahrul Razi. Dalam pernyataannya, Arwin menanggapi isu-isu politik terkini, termasuk wacana pemberhentian Gibran Rakabuming Raka dari posisi wakil presiden, yang dinilainya tidak sejalan dengan kondisi objektif bangsa saat ini.

Menurut Arwin, Indonesia berada dalam keadaan stabil dan kondusif. Ia menegaskan bahwa pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, telah memperoleh mandat rakyat secara sah dan konstitusional. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengedepankan kolaborasi dan membangun masa depan bersama.

“Kami ini generasi muda butuh arahan, bukan tekanan. Kalau ada kritik, sampaikan secara konstruktif. Jangan langsung melompat ke isu besar seperti pemakzulan. Itu terlalu jauh,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (27/4).

Lebih lanjut, Arwin menyampaikan harapan agar para senior bangsa memberikan ruang dialog yang membangun. Menurutnya, Gen Z memiliki semangat untuk terlibat dalam penyelesaian persoalan bangsa, asalkan diberi ruang dan bimbingan.

Arwin juga mengajak Fahrul Razi untuk berdialog secara santai di tempat yang akrab bagi kalangan muda, seperti kafe atau ruang nongkrong komunitas.

“Kami terbuka untuk dialog. Tapi jangan di hotel mewah, Pak. Ngopi bareng aja sama teman-teman Generasi Z. Kita bisa patungan. Yang penting ide dan semangatnya, bukan tempatnya,” tambahnya.

Arwin juga menyoroti awal masa kerja 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran yang menurutnya sudah menunjukkan gerak awal, terutama di sektor pertanian dan ekonomi desa. Ia mengajak publik untuk memberi waktu, mendukung, dan mengawal kebijakan pemerintah secara objektif, bukan menciptakan kegaduhan yang justru menghambat pembangunan.

“Perubahan tidak bisa instan. Tapi kami melihat gerakan positif mulai dari desa, dari petani. Itu perlu didukung, bukan diganggu dengan polemik yang melelahkan,” jelasnya.

Pernyataan Arwin diakhiri dengan ajakan terbuka untuk berdialog bersama para tokoh bangsa secara setara, hangat, dan penuh semangat kolaborasi lintas generasi.

“Kami tunggu waktunya, Pak. Mari kita bincang-bincang ringan soal bangsa. Kami siap mendengar, belajar, dan berkontribusi. Indonesia baik-baik saja, dan mari kita majukan bersama,” tutupnya. (put)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |