
Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menggelar sidang perdana kasus dugaan suap pada proses pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR dan perintangan penyidikan. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berantusias menjalani persidangan.
“Akhirnya momentum yang saya tunggu tiba, proses persidangan terhadap kasus hukum yang dipaksakan oleh KPK bisa dimulai pada hari ini,” kata Hasto di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, hari ini.
Hasto masih meyakini kasusnya tidak murni penegakan hukum. Dia yakin persidangan akan berpihak membelanya. “Saya percaya terhadap independensi lembaga peradilan ini sehingga dr tempat ini diharapkan bisa menjadi lambang supremasi penegakan hukum yang berkeadilan,” ucap Hasto.
Hasto meyakini hakim akan adil dalam persidangannya. Dia meyakini dirinya dikriminalisasi dan merupakan tahanan politik. “Saya tetap tidaklah berubah bahwa apa yabg terjadi adalah suatu bentuk kriminalisasi hukum karena kepentingan kekuasaan di luarnya. Jadi, saya adalah tahanan politik,” tegas Hasto.
Hasto mengaku sudah membaca semua dakwaan dari KPK. Menurut dia, tidak ada fakta baru dalam kasus yang juga menyeret buronan Harun Masiku ini.
“Jadi, semua merupakan produk daur ulang terhadap suatu perkara yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap atau inkrah,” ujar Hasto.
Sebelumnya, KPK mengungkap adanya dana Rp400 juta untuk menyuap Wahyu Setiawan dari Hasto. Duit itu diserahkan melalui staf Hasto, Kusnadi.
“Kusnadi menitipkan uang yang dibungkus amplop warna cokelat, yang dimasukkan di dalam tas ransel berwarna hitam,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kabiro Hukum KPK Iskandar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 6 Februari 2025.
Iskandar mengatakan, uang dari Hasto disebut sebagai operasional pengurusan proses PAW anggota DPR untuk Harun Masiku. Buronan paling dicari itu menyiapkan Rp600 juta untuk menyuap Wahyu.
“Dan (Kusnadi) mengatakan ‘Mas, ini ada perintah Pak Sekjen (Hasto) untuk menyerahkan uang operasional Rp400 juta ke Pak Saeful, yang Rp600 juta Harun’,” ucap Iskandar.
Uang itu diserahkan di Ruang Rapat Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Dana dari Hasto itu diterima oleh Advokat Donny Tri Istiqomah yang juga mengurusi suap proses PAW Harun ini. (Can/P-1)