Sejumlah Daerah Minim SPPG, Program MBG di Kota Tasikmalaya Digenjot

11 hours ago 9
Sejumlah Daerah Minim SPPG, Program MBG di Kota Tasikmalaya Digenjot Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II Badan Gizi Nasional (BGN) RI, Brigjen Pol Sony Sonjaya melakukan pelatihan kepada tenaga relawan SPPG di Hotel Harmoni.(MI/Kristiadi)

Pemerintah terus berupaya mewujudkan program makan bergizi gratis (MBG) meski masih terkendala minimnya jumlah satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di sejumlah daerah, termasuknya Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.

Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II Badan Gizi Nasional (BGN) RI, Brigjen Pol Sony Sonjaya mengatakan, kebutuhan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) sekitar 83 di Kota Tasikmalaya tapi sekarang yang ada baru tersedia 9 SPPG  Namun, di Kabupaten Tasikmalaya sendiri terdiri 7 SPPG dan sekarang masih membutuhkan banyak tenaga relawan.

"Target di 2026 semua daerah sudah memiliki SPPG agar program MBG berjalan optimal sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Karena, di Kota Tasikmalaya termasuknya daerah lainnya perlu tenaga relawan dan untuk sekarang ini pelatihan serentak digelar di 6 daerah mulai Tasikmalaya, Serang, Cirebon, Sumedang, Jakarta, dan Karawang, dengan jumlah 10 ribu peserta," katanya, di Hotel Harmoni, Minggu (27/4/2025).

Ia mengatakan, pelatihan yang dilakukan selama dua hari kepada 10 ribu peserta tidak lain mereka dibekali pengetahuan, keterampilan dan standar operasional prosedur (SOP) dalam mengelola makanan skala besar. Karena, memasak untuk konsumsi pribadi memang tidak bisa disamakan dengan memasak bagi ribuan penerima manfaat. 

"Kesalahan dalam pengolahan makanan seperti yang diduga terjadi pada kasus keracunan massal di Cianjur harus dicegah melalui pelatihan intensif dan pelatihan ini ada teori, studi kasus dan praktik. Kami juga melibatkan berbagai ahli, termasuk dari dinas pendidikan, dinas lingkungan hidup, BPOM dan ahli gizi. Namun, semua proses perekrutan relawan SPPG dilakukan secara transparan melalui platform resmi mitra.bgn.id, tanpa ada pungutan biaya," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Nanang Suhara mengatakan, kehadiran SPPG mendorong kebiasaan makan sehat di kalangan siswa karena sebelumnya ada kecenderungan mereka memilih jajanan instan. Namun, program makan bergizi gratis (MBG) tetap akan menggandeng kepala sekolah, K3S, guru dan orang tua untuk mendukung demi tercapainya Indonesia emas 2045.

"Banyak anak-anak biasa makan makanan gurih bumbu mecin hingga saat disajikan makanan bergizi, nafsu makan berkurang. Akan tetapi, dengan program Presiden RI Prabowo Subianto kita atasinya dengan edukasi kepada siswa, guru dan orang tua agar mereka lebih semangat belajar juga membantu pemenuhan gizi siswa dengan makan sehat," paparnya. (H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |