
RUMAH Sakit Polri (RS Polri) Kramat Jati menghentikan proses identifikasi jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat. "Dengan upaya maksimal yang kami lakukan, maka operasi proses identifikasi korban bencana kami nyatakan ditutup," kata Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan, Rabu (5/3).
Nyoman menjelaskan, penghentian proses identifikasi jenazah korban kebakaran Glodok Plaza ini berdasarkan beberapa pertimbangan. Pertama, proses pencarian barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP) sudah dihentikan dan sampai saat ini sudah tidak ada lagi pengiriman barang bukti maupun potongan tubuh (body part) dari TKP ke pos DVI. Kedua, sudah tidak ada lagi tambahan data antemortem dari keluarga yang merasa kehilangan keluarganya saat kejadian kebakaran. Ketiga, semua "body part" dan properti sudah diperiksa baik secara medis maupun secara laboratorium.
"Namun demikian, apabila di kemudian hari ditemukan kembali barang bukti atau body part dan properti milik orang yang dilaporkan hilang di TKP, maka tim DVI akan kembali menerima dan akan meneruskan pemeriksaan terhadap barang bukti tersebut," ujar Nyoman.
Diketahui sebelumnya, RS Polri telah menerima total 16 kantong jenazah dari upaya pencarian dan evakuasi korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. RS Polri juga telah berhasil mengidentifikasi enam dari 14 korban yang dilaporkan hilang akibat kebakaran itu. Enam jenazah yang sudah teridentifikasi, yakni:
1. Zukhi F Rahdja, laki-laki 42 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA.
2. Aulia Belinda, perempuan 28 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis.
3. Osima yukari, perempuan 29 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA.
4. Desty Eka Putri S, perempuan 24 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA.
5. Keren Shallom Jeremiah, perempuan 21 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA.
6. Ade Aryanti, perempuan 30 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA.(M-2)