
PRESIDEN Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 47 proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang tersebar di 11 provinsi, dengan kapasitas listrik hingga 27,8 megawatt (MW).
Prabowo menyampaikan proyek-proyek PLTS itu akan menjadi salah satu opsi yang akan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di sejumlah daerah, utamanya desa- desa yang belum dialiri listrik.
“Ini akan terus kita lakukan di setiap desa, kita akan jamin mendapatkan listrik,” kata Prabowo saat seremoni peresmian operasi pembangkit secara daring, Selasa (26/6).
47 proyek PLTS yang baru diresmikan oleh Prabowo rencananya bakal mengalirkan listrik kepada 47.383 rumah tangga yang tersebar di 47 desa.
Adapun, sebagian besar kapasitas kelistrikan itu berasal dari proyek PLTS Bali Timur yang dikelola PT Medcosolar Bali Timur. Sebagai informasi, proyek PLTS Bali Timur memiliki kapasitas listrik mencapai 25 megawatt (MW). Proyek ini telah beroperasi komersial atau commercial operation date (COD) pada awal Juni 2025 dengan nilai investasi mencapai Rp319 Miliar.
“Tidak lama lagi kita akan sampai di semua desa, PLN akan bekerja keras, swasta juga akan ikut kerja keras,” pungkas Prabowo.
Di kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa terdapat sebanyak 5.600 desa maupun dusun yang mendapatkan aliran listrik.
“Sesuai arahan bapak Presiden, desa-desa ini kita akan memakai PLTS dan sekarang sudah kita mulai untuk sampai dengan 5-10 tahun ke depan agar semua desa kita bisa mendapat manfaat dari pada listrik," tandasnya. (H-4)