
CEO Manchester United Omar Berrada mengakui proyek pembangunan stadion baru dapat memengaruhi anggaran belanja pemain Setan Merah selama lima tahun mendatang.
"Selalu ada risiko, tentu saja kami ingin menghindarinya. Kami tidak ingin memengaruhi kemampuan untuk mempunyai tim yang kompetitif sembari membangun stadion baru," ujar Berrada di situs resmi klub Liga Primer Inggris itu, Rabu (12/3).
Manchester United, baru-baru ini, mengumumkan rencana pembangunan stadion baru yang diperkirakan menelan biaya hingga 2 miliar pound sterling (Rp 42,6 triliun) dengan kapasitas 100 ribu penonton.
Proyek ambisius ini bertujuan untuk menggantikan stadion legendaris mereka, Old Trafford, yang telah menjadi markas klub sejak 1910.
Stadion baru itu disebut-sebut akan menjadi yang terbesar di Inggris bila selesai dibangun, melebihi Stadion Wembley yang tercatat memiliki kapasitas penonton 90 ribu orang.
Meski begitu, Berrada yakin manajemen Manchester United bisa menemukan solusi agar tetap bisa beraktivitas di bursa transfer.
"Ada banyak cara untuk tetap kompetitif, salah satunya adalah mempercepat waktu pembangunan sehingga kami sudah bisa punya stadion baru dalam waktu lima tahun, itu ambisi kami," jelasnya.
Saat ini, kapasitas penonton masih menggunakan Stadion Old Trafford. Stadion berkapasitas sekitar 74 ribu itu sudah dipakai selama 115 tahun, menjadi saksi sejarah kesuksesan klub di sepak bola.
Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi Old Trafford cukup disorot, termasuk atap yang sudah banyak bocor. (Ant/Z-1)