RIBUAN santri, alumni, dan masyarakat dari berbagai penjuru Jember memadati halaman Yayasan Pendidikan Islam (YPP) Addimyati, Pondok Lalang, Wonojati, Jenggawah, Kamis (12/5), dalam gelaran Doa Bersama untuk Indonesia Rukun dan Damai.
Acara tersebut menjadi momentum spiritual untuk menyatukan hati dalam doa dan harapan agar Indonesia senantiasa diberikan kedamaian, kerukunan, dan keberkahan, di tengah berbagai dinamika nasional yang terjadi belakangan ini.
Para santriwan dan santriwati melantunkan selawat bersama grup rebana, dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan doa, dan ditutup dengan tausiyah kebangsaan dari para alim ulama yang hadir. Suasana khusyuk menyelimuti ribuan peserta yang duduk rapi di area pesantren, mengangkat tangan bersama-sama memanjatkan doa untuk negeri tercinta.
Pengasuh YPP Addimyati, Dr KH Djuwaini Dimyati, menyampaikan bahwa silaturahmi hati dan doa bersama seperti ini adalah bentuk cinta terhadap tanah air dan panggilan iman untuk menjaga persatuan bangsa.
“Ketika bangsa ini diuji dengan berbagai perbedaan, maka doa dan kebersamaan seperti inilah yang akan menguatkan kita sebagai satu tubuh. Mari kita satukan hati, berserah kepada Allah SWT agar negeri ini selalu dalam lindungan dan rahmat-Nya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/5).
Acara ini juga menjadi bentuk kepedulian warga pesantren terhadap kondisi bangsa, serta upaya merawat nilai-nilai ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah, yang selama ini diajarkan dan dijaga oleh para ulama dan pesantren.
YPP Addimyati merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Jember. Lembaga ini menaungi pendidikan dari jenjang usia dini hingga sekolah menengah kejuruan, berakar kuat pada nilai-nilai pesantren.
Didirikan pada tahun 1927, yayasan ini adalah kelanjutan dari Pondok Pesantren Addimyati yang lebih dahulu berdiri sejak 1880 oleh KH. Mastoyib, putra dari KH. Maskatap dan Nyai Hj. Sayu fartilah. Awalnya, pesantren ini bernama pondok lalang, dan kemudian diubah namanya oleh penerusnya, KH. Djuwaini Dimyati, menjadi Addimyati yang kini dikenal luas di kalangan masyarakat.
Di bawah kepemimpinan Dr. KH. Djuwaini Dimyati, pesantren ini terus menanamkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin dan semangat cinta tanah air dalam setiap aktivitas keagamaannya.
Acara doa bersama ini menjadi bukti bahwa pesantren tidak hanya menjadi tempat pendidikan agama, tetapi juga pilar sosial dan spiritual dalam merawat keutuhan bangsa. Ribuan peserta yang hadir menunjukkan bahwa harapan akan Indonesia yang rukun dan damai masih menjadi cita-cita bersama yang terus diperjuangkan. (Put)