
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara bersama dengan Polda Sumatera Utara dan Balai Pengawasan Tertib Niaga (BPTN) Kementerian Perdagangan memerketat pengawasan terhadap distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) menjelang Idulfitri 1446 Hijriah. Inspeksi dilakukan di tiga SPBU di Medan pada Rabu, (5/3), guna memastikan kualitas dan kuantitas BBM yang diterima konsumen sesuai standar.
Tim gabungan menyisir SPBU 14.201.1166 Adam Malik, SPBU 11.201.102 Merak Jingga, dan SPBU 11.201.101 Yos Sudarso. Pemeriksaan mencakup uji kualitas BBM, keakuratan takaran dispenser, serta kesiapan stok selama periode konsumsi tinggi.
"Kami memastikan bahwa stok BBM dan LPG dalam keadaan aman serta kualitas dan takaran BBM yang diterima masyarakat sudah sesuai standar. Ini bagian dari komitmen kami menjaga kelancaran distribusi energi menjelang Ramadan dan Idulfitri," ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, di sela-sela inspeksi.
Pengawasan dilakukan menyeluruh. Tim memeriksa kandungan air di tangki pendam SPBU, memverifikasi masa berlaku tera dispenser, serta mengawasi langsung proses bongkar muatan BBM dari mobil tangki ke SPBU. Semua tahapan, mulai dari pengecekan surat jalan hingga validasi sertifikat tera, berlangsung tanpa kendala.
"Setiap hari, SPBU wajib mengecek tera untuk memastikan volume BBM yang dikeluarkan dari nozle sesuai dengan yang dibeli konsumen. Selain itu, kualitas BBM juga diperiksa sebelum mobil tangki mengisi ke tangki pendam SPBU," tambah Satria.
Kasubdit Ekonomi Ditintelkam Polda Sumut Kompol Lengkap Suherman Siregar menegaskan pihaknya mendukung penuh pengawasan ketat ini.
"Kami memastikan setiap SPBU mematuhi standar yang berlaku dalam penyaluran BBM kepada masyarakat. Kegiatan pengecekan ini penting agar distribusi energi tetap lancar dan masyarakat mendapatkan BBM berkualitas," ujarnya.
Selama Ramadan hingga perayaan Idulfitri 1446 Hijriah, konsumsi BBM diprediksi meningkat. Terutama Gasoline yang naik sekitar 15%, sementara konsumsi Gasoil diperkirakan turun 8% akibat pembatasan kendaraan berat.(E-2)