Perang Tarif: Kanada dan Meksiko Lancarkan Balasan ke AS

1 week ago 15
 Kanada dan Meksiko Lancarkan Balasan ke AS Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.(Antara)

KANADA langsung membalas kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan cara memberlakukan tarif 25% terhadap produk-produk 'Negeri Paman Sam' yang nilainya mencapai 155 miliar dolar AS (sekitar Rp2.538 triliun).

Pungutan tersebut akan langsung diterapkan pada produk impor dari AS senilai 30 miliar dolar AS. Tarif terhadap produk-produk AS, yang nilainya mencapai 125 miliar dolar AS, akan dipungut dalam waktu 21 hari.

"Orang Kanada berakal sehat dan sopan, tetapi kami tidak akan mundur dari pertarungan, tidak ketika negara kami dan kesejahteraan setiap orang di dalamnya dipertaruhkan," tegas Trudeau dalam konferensi pers di Ottawa pada Selasa (4/3) waktu setempat.

Dia memastikan bahwa tarif impor terhadap produk AS itu akan terus diberlakukan hingga tarif serupa oleh AS dibatalkan. "Sama sekali tidak ada pembenaran atau keperluan apa pun untuk tarif-tarif ini," lanjutnya.

Dia menilai Trump melakukan tindakan itu agar ekonomi Kanada luluh lantak sehingga AS lebih mudah mencaploknya. "Hal itu tak akan pernah terjadi. Kami tak akan pernah menjadi negara bagian (AS) yang ke-51," kata Trudeau.

Ia mengakui kebijakan tarif ini akan berdampak negatif pada pekerja di Kanada. Namun, pemerintah akan memberikan dukungan bagi dunia usaha dan memitigasi dampaknya. "Ini akan menjadi masa yang sulit," ujar dia.

Tindakan bodoh
Ia menambahkan, keputusan Trump memberlakukan tarif impor barang Kanada sebagai tindakan yang sangat bodoh. Trudeau mengutip editorial Wall Street Journal, akhir Januari 2025, yang mengatakan Trump akan melancarkan perang dagang terbodoh dalam sejarah jika meneruskan tarif.

"Biasanya saya tidak bersepakat dengan Wall Street Journal. Tapi Donald, mereka mengatakan meski dirimu sangat pintar, ini adalah tindakan yang sangat bodoh," tegas Trudeau.

Sementara itu, Perdana Menteri Ontario Doug Ford telah mengumumkan bahwa Provinsi Kanada tersebut akan mengenakan tarif sebesar 25% atas ekspor listrik ke AS jika tarif Presiden Donald Trump tetap berlaku.

"Hari ini, saya menulis surat kepada gubernur, senator, anggota kongres dari (negara bagian AS) New York, Michigan, dan Minnesota untuk memberi tahu mereka bahwa Ontario siap untuk menambahkan biaya tambahan sebesar 25% atas listrik yang kami ekspor ke negara bagian mereka jika tarif Presiden Trump tetap berlaku," katanya melalui  X pada Selasa (4/3) malam.

"Jika harus, kami tidak akan ragu untuk menaikkan biaya atau memutus aliran listrik sepenuhnya," ujar Ford melanjutkan.

Sejumlah kedai kopi di Kanada telah lebih dahulu memprotes kebijakan sepihak Trump dengan mengganti nama menu Americano menjadi Canadiano. Racikan minuman kopi ini tetap sama yakni campuran espresso dan air, hanya namanya yang berubah.

Pemilik Cafe Belem di Toronto, William Oliveira, menyajikan Canadiano untuk menunjukkan dukungan buat Kanada. "Adalah baik bagi kita untuk berdiri teguh menjadi diri sendiri dan mengingatkan orang lain, bahwa kita tidak boleh ditekan dan diganggu oleh orang lain," ucap Oliveira.

Presiden Donald Trump mengumumkan tarif impor produk dari Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku pada Selasa waktu setempat. "Tarif 25% terhadap Kanada dan 25% terhadap Meksiko akan mulai diberlakukan," ucap Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Senin (3/3).

Menurut Trump, pemberlakuan tarif diperlukan untuk memaksa kedua negara tetangga AS meningkatkan upaya memberantas perdagangan gelap fentanil ke AS.

Perintah eksekutif terkait tarif 25% untuk produk yang diimpor dari Kanada dan Meksiko tersebut sebenarnya sudah ditandatangani pada 1 Februari lalu.

Kemudian, pemerintah Kanada dan Meksiko berjanji akan meningkatkan upaya mereka mengurangi lalu lintas narkotika di perbatasan, sehingga Trump setuju menangguhkan implementasi tarif tersebut selama sebulan.

Namun, pekan lalu, Trump menyatakan bahwa pihaknya akan tetap melanjutkan pemberlakuan tarif.

Mengutip dari CNN, Rabu (5/3/2025), Trump di periode kedua kepresidenannya telah menandatangani 119 perintah eksekutif. Perintah eksekutif itu terdiri dari 39 terkait pemerintahan federal, 22 ekonomi, 10 imigrasi, 8 keamanan nasional, 8 iklim dan energi, 7 kebijakan luar negeri, 5, kesehatan, 5 pendidikan, dan 18 hal-hal lainnya.

Saat memulai pidato di Kongres AS, di Gedung Capitol, Washington, pada Selasa (4/3) waktu setempat, Trump mengatakan Amerika telah Kembali dan pemerintahannya telah melakukan begitu banyak hal dalam 43 hari jika dibandingkan dengan pemerintah sebelumnya.

Akan membalas
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyatakan pemerintahannya akan menjatuhkan tarif balasan terhadap produk-produk yang diimpor dari Amerika Serikat usai Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif 25% untuk produk Meksiko.

Dalam konferensi pers pada Selasa, Sheinbaum mengecam tarif yang dikenakan terhadap produk buatan negaranya serta membantah tuduhan Trump bahwa pemerintah Meksiko punya keterkaitan dengan kartel narkoba.

"Tak ada alasan atau pembenaran apapun untuk mendukung keputusan yang akan berdampak pada rakyat dan bangsa kita ini," kata Sheinbaum.

Ia menegaskan Meksiko terbuka untuk kerja sama dan koordinasi bilateral serta menolak tegas upaya subordinasi dan intervensi terhadap negaranya. "Meksiko harus dihargai. Kita adalah bangsa yang setara," ucapnya.

Ia menambahkan, keputusan sepihak Trump telah berdampak pada warga AS dan perusahaan asing yang beroperasi di Meksiko serta pada rakyat Meksiko. "Karena itu, kami memutuskan merespons dengan langkah yang akan diumumkan pada Minggu mendatang," tegas dia.

Meski Kanada dan Meksiko memberlakukan tarif balasan, AS berada dalam posisi lebih kuat karena ekspor ke kedua negara hanya menyumbang sekitar 1% dari produk domestik bruto (PDB), sementara ekspor Meksiko ke AS setara dengan 30% dari PDB, dan Kanada sekitar 20%. (Anadolu/I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |