
AKTRIS Aghniny Haque mengaku film Selepas Tahlil memiliki arti mendalam. Film ini membuatnya merasakan sendiri dampak dari penyesalan yang muncul, akibat kurangnya komunikasi serta kedekatan dengan ayah tirinya.
Aghniny dengan jujur menceritakan rasa penyesalannya terkait ayah tirinya. Ia mengakui tidak pernah merasakan kedekatan atau hubungan yang erat dengan ayah tiri karena ibunya kembali menikah saat Aghniny masih kecil.
Ayah tirinya meninggal hanya empat tahun setelah menikah dengan ibunya. Aghniny merasa menyesal tidak pernah dekat dan menyatakan terima kasih kepadanya. "Saya jujur merasa sangat menyesal karena saya tidak pernah dekat," kata Aghniny dengan nada penuh penyesalan.
Ia menyoroti betapa ibunya sangat terpukul oleh kepergian suaminya yang meninggal, bahkan hingga mengalami depresi selama tiga bulan. "Ternyata ayah tiri saya telah memberikan kehidupan yang luar biasa untuk ibu saya, sampai-sampai meninggalkan rasa sakit ini. Dan saya merasa menyesal karena tidak pernah mengungkapkan rasa terima kasih kepada ayah tiri," tambahnya.
Pengalaman pahit ini, menjadi sumber energi emosional yang kuat bagi perannya dalam Selepas Tahlil. Ia berharap, melalui film ini, para penonton bisa mengambil pelajaran dari kesalahan yang ia buat dan lebih menghargai, serta berkomunikasi dengan orangtua selama mereka masih ada.
"Jangan sampai ada penyesalan," menjadi pesan utama yang ingin disampaikan Aghniny dan seluruh tim Selepas Tahlil kepada masyarakat. Ini adalah ajakan untuk merenungkan, bertindak, dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan keluarga sebelum semuanya terlambat.
Film Selepas Tahlil mengisahkan tentang sepasang saudara, Saras (Aghniny Haque) dan Yudhis (Bastian Steel), yang hidup mereka terguncang setelah kehilangan ayah mereka, Hadi (Epy Kusnandar), yang meninggal dalam keadaan yang misterius. Jenazah ayah mereka menghilang setelah acara tahlilan, dan mereka harus mencari jawaban atas kejadian aneh tersebut. (Z-2)