
ONE Global Capital berencana mengembangkan properti mixed-use mid-rise di Five Dock, kawasan suburban Sydney, Australia. Dirancang menjadi ikon baru, proyek ini terletak sangat strategis, yakni hanya 20 menit dari central business district (CBD) menggunakan proyek Sydney Metro West yang sedang dibangun.
Hal itu dicermati Iwan Sunito, Founder & CEO One Global Capital, perusahaan investasi dan pengembang properti yang berbasis di Sydney. Sebelumnya kawasan Five Dock tidak dilirik pengembang. Bahkan, lahan di 155 William Street, Five Dock, yang diakuisisinya pada 2002, semula hanya berupa showroom mobil bekas.
Setelah berhasil mengakuisisi lahan tersebut, Iwan beserta kolega kemudian menyewakannya sebagai showroom mobil. "Selama lebih dari satu dekade, harga sewa dipatok hanya 1 juta dolar Australia per tahun sekadar cukup untuk membayar bunga dan biaya operasional hingga waktunya dikembangkan," tutur pengusaha asal Surabaya itu.
Momentum itu datang pada 2019, saat Pemerintah New South Wales (NSW) meluncurkan Parramatta Road Transformation Strategy yang mengubah aturan zonasi dan membuka potensi besar di koridor ini. Pemerintah NSW pun menetapkan kawasan Five Dock sebagai pusat pertumbuhan baru dengan stasiun metro modern yang akan menghubungkan Parramatta dan Sydney CBD secara cepat dan efisien.
Para ahli tata kota mendukung optimisme ini. "Five Dock adalah studi kasus ideal transportasi publik dan perencanaan terpadu menciptakan pusat kota baru yang inklusif dan bernilai tinggi," kata Prof. Nicole Gurran, pakar perencanaan dari University of Sydney.
Alhasil, Five Dock yang dulu dipandang sebelah mata kini berdiri di garis depan perubahan. Zonasi lahan berubah secara dramatis. Potensi GFA (Gross Floor Area) melonjak menjadi 65.000 m² dan membuka kesempatan pembangunan 750 apartemen.
Di sisi lain, lahan yang dibeli Iwan Sunito dan koleganya hanya Rp150 miliar di 2002 itu kini nilainya meroket menjadi Rp1 triliun dengan potensi pengembangan senilai lebih dari Rp10 triliun. "Ini bukan spekulasi, tapi strategi, riset mendalam, kesabaran, dan kemampuan membaca arah pengembangan tata kota," tukasnya. (I-2)