Pemerintah Siapkan Model Pertanian Green House untuk Tanaman Cabai

Ilustrasi(Antara)

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengaku sedang berkoordinasi dengan kementerian-kementerian teknis dan Dinas Pertanian untuk mengubah model pertanian tanaman cabai yang sebelumnya terbuka menjadi green house. Perubahan itu perlu dilakukan demi menjaga produksi cabai tetap terjaga meski pada masa musim hujan.

"Sebenarnya ke depan pertaniannya itu jangan terbuka. Ke depan harus ada cungkupnya atau ada greenhouse-nya. Kami juga sudah sampaikan kepada kementerian teknis dan dinas pertanian supaya bisa membantu cungkup-cungkup tanaman cabai," kata Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi saat ditemui di Pasar Johar, Jakarta, Rabu (5/3).

Arief mengungkapkan gagalnya panen cabai akibat musim hujan membuat harga komoditas tersebut menjadi tinggi. Secara teknis, cabai gagal panen karena bunga cabai rontok terkena hujan. Hal ini terus berulang setiap tahun sehingga Arief berpandangan sistem penanaman cabai perlu diubah.

Sebagai informasi, harga cabai di Pasar Johar berkisar di harga Rp80.000-Rp100.000 per kg. Ia menyebut harga cabai yang cukup tinggi disebabkan karena Pasar Johar merupakan pasar turunan, berbeda dengan Pasar Induk Kramat Jati yang menjual komoditas pangan dengan harga yang diterima langsung dari petani maupun gabungan kelompok tani (Gapoktan). (E-3)