Pemburu di Texas Temukan Gading Langka Mammoth Kolumbia di Dasar Sungai Kering

5 hours ago 2
Pemburu di Texas Temukan Gading Langka Mammoth Kolumbia di Dasar Sungai Kering Seorang pemburu di Texas yang tengah mencari rusa justru menemukan gading langka milik mammoth Kolumbia di dasar sungai kering di O2 Ranch, dekat Taman Nasional Big Bend.(Devin Pettigrew/CBBS)

SEORANG pemburu yang mencari rusa di sebuah peternakan di Texas Barat, menemukan gading mammoth langka. Gading tersebut ditemukan di area drainase dasar sungai kecil di O2 Ranch, yang terletak di Kabupaten Brewster dan Presidio, dekat Taman Nasional Big Bend, menurut pernyataan dari Sul Ross State University di Texas.

Mammoth Kolumbia (Mammuthus columbi), sepupu jauh mammoth berbulu (Mammuthus primigenius) yang hidup di daerah selatan, pernah berkeliaran di padang rumput Texas Utara dan Tengah hingga sekitar 11.700 tahun lalu, menurut situs Texas Master Naturalists yang dikelola Texas A&M University. Namun, penemuan fosil mammoth di Texas Barat tergolong sangat langka.

"Melihat gading mammoth itu seolah menghidupkan kembali dunia kuno," kata Will Juett, manajer O2 Ranch, dalam pernyataannya. "Sekarang, saya tak bisa berhenti membayangkan hewan raksasa itu berkeliaran di perbukitan O2 Ranch. Pikiran berikutnya yang muncul adalah tentang orang-orang zaman dahulu yang menghadapi gading besar itu hanya dengan alat batu di tangan mereka!"

Mammoth Kolumbia hidup berdampingan dengan manusia hingga akhirnya punah pada akhir zaman es terakhir. Para peneliti mengusulkan beberapa penyebab potensial kepunahan mereka, termasuk perubahan iklim, perburuan oleh manusia, dan penyakit, menurut Texas Master Naturalists.

Pemburu yang menemukan gading tersebut mengambil foto fosil itu di dasar sungai kecil dan menunjukkannya kepada Juett. Manajer peternakan itu kemudian menghubungi Bryon Schroeder, direktur Center for Big Bend Studies di Sul Ross State University, serta seorang arkeolog lainnya. Mereka lalu menghubungi lebih banyak peneliti untuk menyelidiki penemuan tersebut.

Schroeder mengonfirmasi fosil tersebut memang gading mammoth, dan tim peneliti menghabiskan dua hari untuk menggali serta mengangkatnya dari peternakan. Untuk melindunginya, mereka melapisi gading dengan kain goni yang dilapisi plester sebelum membangun kerangka khusus guna mengangkutnya ke Sul Ross State University. Selama proses penggalian, mereka tidak menemukan bagian tubuh mammoth lainnya.

"Kami dengan cepat menyadari bahwa tidak ada bagian lain dari kerangka tersebut—hanya gading yang terpisah dari sisa-sisa tubuh mammoth," kata Schroeder dalam pernyataan itu.

Saat ini, para peneliti masih menunggu hasil uji penanggalan karbon untuk mengetahui usia pasti gading mammoth tersebut. (Live Science/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |