Pejabat Kemnaker Diduga Peras TKA Sejak 2019: Uang Mengalir Rp460 Juta sampai Rp18 Miliar per Tersangka

1 day ago 7
 Uang Mengalir Rp460 Juta sampai Rp18 Miliar per Tersangka Plh Direktur Penyidikan KPK, Budi Sokmo Wibowo,(Metrotvnews/Candra)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap adanya dugaan pemerasan dalam proses pengurusan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Aksi ini diduga telah berlangsung sejak 2019 dan menghasilkan keuntungan ilegal hingga Rp53 miliar yang dibagi-bagi di antara para tersangka.

Plh Direktur Penyidikan KPK, Budi Sokmo Wibowo, menjelaskan bahwa nominal yang diterima tiap tersangka bervariasi. Suhartono, mantan Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker, disebut menerima paling sedikit Rp460 juta.

“SH (Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker Suhartono) sekurang-kurangnya Rp460 juta,” kata pelaksana harian (Plh) Direktur Penyidikan Budi Sokmo Wibowo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis, 5 Juni 2025.

Tersangka yang meraup keuntungan terbesar adalah Haryanto, mantan Direktur Pengendalian Penggunaan TKA Kemnaker, yang diduga menerima hingga Rp18 miliar.

“WP (eks Direktur Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing Wisnu Pramono) sekurang-kurangnya Rp580 juta,” ucap Budi.

Mantan Direktur Koordinator Uji Kelayakan Pengesahan Pengendalian Penggunaan TKA Devi Anggraeni mengantongi Rp2,3 miliar dari kasus ini. Sementara itu, eks Kepala Subdirektorat Maritim dan Pertanian Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Gatot Widiartono berhasil mengantongi Rp6,3 miliar.

“PCW (mantan staf pada Ditjen PPTKA Kemnaker Putri Citra Wahyoe) sekurang-kurangnya Rp13,9 miliar,” ucap Budi.

Mantan staf pada Ditjen PPTKA Kemnaker Jamal Shodiqin mendapatkan Rp1,1 miliar atas pemerasan terhadap TKA ini. Terakhir, tersangka Alfa Eshad mengantongi Rp1,8 miliar.

Menurut Budi, hampir seluruh pegawai di Direktorat PPTKA turut kecipratan uang panas dalam kasus ini. Totalnya, ada 85 orang.

“Sekurang-kurangnya (mereka dapat) sebesar Rp8,94 miliar,” ujar Budi.

KPK mengumumkan identitas delapan tersangka kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Pertama yakni mantan Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker Suhartono.

Tujuh orang lain yakni mantan Direktur Pengendalian Penggunaan TKA Kemnaker Haryanto, eks Direktur Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing Wisnu Pramono, dan eks Direktur Koordinator Uji Kelayakan Pengesahan Pengendalian Penggunaan TKA Devi Anggraeni.

Lalu, eks Kepala Subdirektorat Maritim dan Pertanian Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Gatot Widiartono, dan mantan staf pada Ditjen PPTKA Kemnaker Putri Citra Wahyoe.

Dua orang lainnya yakni eks staf pada Ditjen PPTKA Kemnaker Jamal Shodiqin, dan Alfa Eshad. Mereka semua diduga berhasil mengeruk Rp53 miliar dengan memeras calon TKA dari 2019. (Can)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |