
STOK persediaan makanan telah habis di Jalur Gaza yang dilanda perang. Hal itu kian memperparah kelaparan di Palestina saat bombardir Israel terus berlanjut.
"Kelaparan semakin parah di Gaza," kata Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Anadolu, Senin (28/4)
"Masyarakat, termasuk anak-anak, berharap mendapatkan makanan untuk bertahan hidup selama distribusi makanan hangat oleh organisasi amal," tambah pernyataan itu.
UNRWA mengatakan persediaan tepung di daerah kantong itu telah habis minggu ini.
"Hampir 3.000 truk bantuan UNRWA siap memasuki Gaza," ujarnya.
"Pengepungan harus dihentikan," tegasnya.
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan bahwa anak-anak Palestina di Gaza yang diblokade sedang kelaparan.
"Pemerintah Israel terus memblokade masuknya makanan dan kebutuhan pokok lain," katanya.
"Kelaparan yang disebabkan oleh manusia dan bermotif politik," sebutnya.
"Seruan untuk membawa pasokan tidak dihiraukan," tambahnya.
Sejak 2 Maret, Israel telah menutup penyeberangan Gaza untuk makanan, medis, dan bantuan kemanusiaan yang memperdalam bencana kemanusiaan. Ini menurut laporan pemerintah, hak asasi manusia, dan internasional.
Hampir 51.500 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka ialah perempuan dan anak-anak.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. (I-2)