
PAMERAN Glasstech Asia & Fenestration Asia 2025 akan kembali digelar di Indonesia menandai tonggak penting bagi industri kaca dan fenestrasi di kawasan ini. Ajang itu bakal digelar pada 6-9 November di Internasional Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang.
"Pada edisi ke-20 Glasstech Asia dan edisi ke-7 Fenestration Asia di Ho Chi Minh City, Vietnam, acara ini berhasil menarik lebih dari 4.000 pengunjung profesional dari sektor kaca dan fenestrasi serta menghadirkan lebih dari 250 peserta pameran dari lebih dari 50 negara. Kesuksesan ini menunjukkan bahwa industri kaca dan fenestrasi di Asia Tenggara terus berkembang dan semakin menarik perhatian dunia," ujar Rafidi Iqra Muhammad, Direktur PT Debindo Global Expo, Jakarta, Kamis (8/5).
Fenestrasi merujuk pada elemen desain bangunan yang berkaitan dengan bukaan seperti jendela, pintu, dan sistem fasad yang memungkinkan pencahayaan alami, ventilasi, serta konektivitas visual antara ruang dalam dan luar. Ini merupakan komponen vital dalam arsitektur modern yang menuntut efisiensi energi dan kenyamanan penghuni.
Menurut Rafidi, pameran teknologi kaca selevel Asia ini akan menjadi pendorong pertumbuhan berbagai industri dalam penggunaan produk kaca. Ini terutama di sektor konstruksi bangunan properti komersial dan residensial yang secara konsisten menunjukkan pertumbuhan positif dengan dukungan dari industri kaca untuk fasad eksterior (dinding, pintu, dan jendela) serta struktur kaca interior.
CEO & Direktur Utama MMI Asia, Michael Wilton, mengatakan pameran ini menjadi platform strategis yang mempertemukan para profesional industri untuk menjalin relasi bisnis, mendorong terobosan inovatif, serta saling menginspirasi demi mendorong pertumbuhan dan kemajuan industri kaca dan fenestrasi di kawasan Asia. Edisi ke-21 ini juga mendorong pengembangan teknologi, peningkatan efisiensi produksi, dan mengedepankan material berkelanjutan.
Sebagai informasi, sektor konstruksi Indonesia berada pada jalur pertumbuhan yang kuat, diproyeksikan mencapai Rp2.775 triliun pada 2028 dengan pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 5,7%. Ekspansi ini didorong oleh investasi dalam infrastruktur berkelanjutan dan proyek bangunan hijau. (I-2)