
OPERASI pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali oleh Tim SAR Gabungan diperpanjang, menyusul masih banyak korban yang belum ditemukan.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana Muda Ribut Eko Suyatno mengatakan operasi pencarian akan diperpanjang hingga tiga hari, berlaku mulai Rabu (9/7).
“Masih banyak korban yang belum ditemukan, bahkan banyak korban yang mulai mengapung ke permukaan, sehingga operasi pencarian diperpanjang,” katanya dalam keterangan di Kantor ASDP Banyuwangi, Rabu (9/7).
Selain itu, katanya, juga atas pertimbangan kemanusiaan dan arahan sub koordinator yang memonitor jalannya operasi dari Jakarta, maka keputusan terbaik memperpanjang masa pencarian.
Eko Suyatno menyampaikan hasil operasi pantauan SRU darat, udara, dan laut terus dilakukan, namun upaya itu belum membuahkan hasil. Namun operasi bawah laut dari KRI Pulau Fanildo 732 menggunakan side scan sonar telah mengidentifikasi keberadaan logam dengan tingkat kemagnetan tinggi. Area tersebut berlokasi tepat di tengah Selat Bali.
“Ada satu kemajuan signifikan dari pendeteksian bawah air yang dilakukan oleh KRI Fanildo dengan tim hidrografi,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II Laksamana TNI Endra Hartono menjelaskan, area yang menunjukkan keberadaan logam itu berada di titik referensi 4 yang berlokasi di tengah Selat Bali.
KRI Pulau Fanildo 732 sendiri telah melakukan identifikasi bawah area di enam titik atau referensi yang tersebar di sejumlah area di Selat Bali, namun indikasi kuat adanya keberadaan logam berada di referensi empat.(E-2)