
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 13 Maret 2025, dibuka melemah tipis sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.453 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.452 per dolar AS. Pengamat pasar uang dari Doo Financial Futures Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah hari menguat seiring Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) bulan Februari 2025 menunjukkan kenaikan lebih rendah dari bulan sebelumnya.
"Data Indeks Harga Konsumen AS bulan Februari menunjukkan kenaikan yang lebih rendah dari bulan sebelumnya, 2,8% dari sebelumnya 3,0% untuk data year on year,” ujar Ariston di Jakarta, Kamis (13/3).
Inflasi AS pada bulan Februari 2025 sendiri sudah diprediksi akan melambat, sehingga diperkirakan sentimen terkait pemotongan suku bunga The Fed meningkat dan mendorong pelemahan dolar AS secara luas.
"Tingkat inflasi yang lebih rendah ini tentunya membuka ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS lagi dan ekspektasi ini bisa memberikan tekanan ke dolar AS," ucap dia.
Di sisi lain, pasar masih mewaspadai ancaman perang dagang karena Presiden AS Donald Trump masih menebar ancaman kenaikan tarif ke negara lain. "Kali ini ancaman Trump ke negara-negara Eropa," kata Ariston.
Berdasarkan berbagai faktor tersebut, lanjutnya, kurs rupiah hari ini diperkirakan menguat ke arah Rp16.400 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp16.480 per dolar AS. (Ant/E-3)