
ANGGOTA Komisi I DPR RI Fraksi Partai NasDem Amelia Anggraini mengapresiasi dan menyambut baik undangan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada. Ia menilai undangan ini mencerminkan pengakuan internasional terhadap peran strategis Indonesia dalam dinamika global, sekaligus mengukuhkan prinsip politik luar negeri bebas aktif yang terus dipegang teguh oleh bangsa kita.
Amelia berharap KTT G7 menjadi momen bagi Presiden Prabowo untuk memperkuat diplomasi Indonesia di kancah internasional.
"Kehadiran Presiden RI dalam forum G7 menjadi momentum penting untuk memperkuat diplomasi Indonesia dalam menghadapi isu-isu strategis dunia, termasuk perubahan iklim, transformasi digital, ketahanan pangan, keamanan internasional, dan kerja sama ekonomi yang inklusif serta berkeadilan, isu yang sangat relevan bagi kepentingan negara-negara berkembang," kata Amelia melalui keterangannya, Senin (9/6).
Kapoksi BKSAP Fraksi NasDem itu menilai partisipasi Indonesia dalam forum G7 ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga substansial, terutama di tengah situasi geopolitik yang semakin kompleks. Mulai dari meningkatnya konflik bersenjata, ancaman keamanan siber, hingga ketegangan di kawasan Indo-Pasifik.
"Indonesia, sebagai negara nonblok dengan komitmen kuat terhadap perdamaian, dialog, dan tatanan dunia berbasis hukum internasional, memiliki posisi unik sebagai bridge-builder yang mampu menjembatani kepentingan berbagai blok kekuatan global," katanya.
Amelia berharap kehadiran Presiden Prabowo di forum G7 akan menegaskan posisi Indonesia sebagai kekuatan moral dan strategis dalam mendorong penyelesaian konflik melalui jalur diplomasi dan hukum internasional, termasuk mendorong implementasi Piagam PBB dan prinsip-prinsip non-intervensi dalam penyelesaian berbagai konflik global, seperti yang terjadi di Ukraina, Gaza, dan Myanmar yang membutuhkan solusi berkeadilan dan mengedepankan kemanusiaan, bukan kekuatan koersif.
Selain itu, Presiden Prabowo diharapkan memperkuat kolaborasi global dalam menghadapi ancaman siber dan keamanan digital, dengan menekankan pentingnya tata kelola ruang siber yang adil dan inklusif, serta perlindungan atas infrastruktur kritis nasional. Indonesia dapat mendorong kerja sama pertukaran intelijen siber dan pengembangan cyber resilience di tingkat regional maupun global, termasuk dalam kerangka ASEAN Cybersecurity Cooperation Strategy.
Ia menilai sebagai seorang purnawirawan TNI, Presiden Prabowo dapat memberikan masukan substansial terkait tata kelola pertahanan global serta upaya membangun arsitektur perdamaian yang berkelanjutan.
"Terakhir, kami juga menaruh harapan besar agar Indonesia dapat mewakili aspirasi dan kepentingan negara-negara berkembang, khususnya dalam menyuarakan pentingnya keberlanjutan pembangunan, ketahanan kesehatan pascapandemi, dan stabilitas ekonomi global yang berpihak kepada keadilan sosial," katanya. (H-4)