Musk dan Trump Berseteru, Isu Epstein Kembali Mengemuka

4 hours ago 1
Musk dan Trump Berseteru, Isu Epstein Kembali Mengemuka Donald Trump (kiri) dan Elon Musk.(AFP/ALEX WROBLEWSKI/ALLISON ROBBERT)

ELON Musk kembali menjadi sorotan setelah menyampaikan tuduhan tajam terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait berkas Jeffrey Epstein

Dalam unggahan di platform X pada Kamis sore, Musk menyiratkan bahwa Trump memiliki keterlibatan yang belum diungkap dalam kasus Epstein, atau pemodal dan pelaku perdagangan seks yang telah meninggal dunia.

“Saatnya untuk menjatuhkan bom yang sangat besar: @realDonaldTrump ada dalam berkas Epstein. Itulah alasan sebenarnya mengapa berkas-berkas itu tidak dipublikasikan,” tulis Musk seperti dilansir Business Insider, Senin (9/6).

“Tandai postingan ini untuk masa mendatang. Kebenaran akan terungkap," sebutnya dalam unggahan lanjutan.

Meski tidak memberikan bukti konkret, pernyataan Musk segera memicu reaksi luas, termasuk dari kalangan Demokrat di DPR. 

Dua anggota Komite Pengawas DPR dilaporkan menuntut penjelasan dari Departemen Kehakiman mengenai keterkaitan Trump dengan berkas Epstein.

Hubungan antara Trump dan Epstein memang sudah menjadi bagian dari catatan publik. Keduanya dikenal pernah bersahabat pada era 1980-an, sering terlihat dalam lingkaran sosial elit di Palm Beach dan Manhattan. 

Nama Trump pun muncul dalam sejumlah dokumen hukum terkait Epstein, meskipun tidak ada bukti yang mendukung dugaan bahwa ia terlibat dalam kegiatan ilegal Epstein.

Trump sendiri sebelumnya telah membantah segala bentuk keterlibatan. Menyusul dakwaan terhadap Epstein pada 2019, ia mengatakan bahwa dirinya “bukan penggemar” Epstein.

Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menanggapi langsung pernyataan Musk dan menyebutnya tidak berdasar.

“Ini adalah episode yang tidak menyenangkan dari Elon, yang tidak senang dengan RUU One Big Beautiful karena tidak mencakup kebijakan yang diinginkannya,” kata Leavitt dalam sebuah pernyataan.

 “Presiden berfokus untuk meloloskan undang-undang bersejarah ini dan menjadikan negara kita hebat lagi," ujarnya.

Selama kampanye pemilihan presiden 2024, Trump sempat menyatakan bahwa ia mendukung keterbukaan dokumen pemerintah terkait Epstein jika ia kembali terpilih. 

Namun, hingga kini, belum ada kejelasan tentang apa yang sebenarnya dimaksud Musk dengan “berkas Epstein”.

Jaksa Agung Pamela Bondi dan Direktur FBI Kash Patel sebelumnya telah menyatakan komitmen untuk membuka dokumen milik Departemen Kehakiman yang berkaitan dengan Epstein. Sementara itu, sejumlah lembaga lain yang kemungkinan juga memiliki dokumen relevan—seperti CIA—belum memberikan pernyataan terbuka. (I-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |